300 purnawirawan jenderal mendukung Prabowo-Sandiaga
22 September 2018 16:58 WIB
Calon Presiden Prabowo Subianto saat memaparkan tentang Paradoks Indonesia di hadapan ratusan jenderal purnawirawan TNI dalam acara "Ngobrol Bareng 300 Jenderal dan Para intelektual" di Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018). (Istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 300 purnawirawan jenderal memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan calon wakil nomor urut dua, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno dalam Pemilihan Presiden 2019.
Pernyataan dukungan disampaikan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal (Purn) TNI Imam Sufaat di sela-sela acara "Ngobrol Bareng 300 Jenderal dan Para Intelektual'" di Jakarta Pusat, Sabtu.
Imam yang mewakili 300 purnawirawan jenderal, marsekal dan laksamana TNI itu menyebutkan, dukungan yang diberikan itu berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi bangsa, terutama situasi ekonomi yang mendekati masa kritis.
"Kita ingin Indonesia yajg sejahtera, penegakan hukum dan kedaulatan kita di segala bidang dapat tercapai," katanya.
Imam melihat Prabowo memiliki integritas yang tinggi dan mampu memimpin bangsa ini ke depan lebih baik.
"Kebetulan kakak ipar dan menantu saya merupakan prajurit Kopassus. Saat Pak Prabowo menjabat sebagai Danjen Kopassus kita tahu kiprah Beliau bagaimana membina satuannya, memperjuangkan anak buahnya untuk mencapai prestasi yang membanggakan bagi bangsa ini. Sudah kelihatan integritas dan 'leadership' Prabowo untuk dapat memimpin bangsa ini tanpa membedakan suku dan agama," kata Imam.
Ia menegaskan, tidak ada yang ditawarkan oleh Prabowo Subianto kepada ratusan purnawirawan jenderal TNI.
"Ini murni panggilan jiwa kita untuk bangsa dan negara ini. Saya tidak ingin jabatan karena saya sudah purna," katanya.
"Tapi ini merupakan keikhlasan bagi kemajuan bangsa yang saat ini terjadi penurunan di segala bidang mulai dari Presiden SBY hingga pemerintahan saat ini, baik sistem hukum tata negaranya, penegakkan hukumnya, ekonominya maupun sosial dan budayanya," katanya.
Sementara itu, Prabowo Subianto mengaku tidak menduga adanya pernyataan sikap yang disampaikan 300 punawirawan jenderal.
"Saya tidak berharap mendapatkan dukungan karena saya ingin menghargai kebebasan saudara. Namun dengan adanya pernyataan sikap ini, saya menerimanya sebagai suatu penugasan yang sangat besar karena banyak senior, mentor saya yang selama ini menggembleng saya untuk mendukung saya maju di pilpres," kata Prabowo.
Dukungan yang diberikan 300 purnawirawan jenderal itu merupakan kehormatan yang sangat besar.
"Saya bertekad akan memberikan apa yang ada dalam diri saya, seluruh pikiran demi kembalinya kedaulatan negara kita," katanya.
Nampak hadir dalam acara itu, Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri.
Selain itu, mantan Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal (Punr) TNI Imam Sufaat, Mantan Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal (Purn) TNI Agustadi Sasongko Purnomo, mantan KSAD Jenderal (Purn) TNI George Toisutta dan lainnya.
Baca juga: Djoko Santoso: Kampanye mengalir seperti air
Baca juga: Prabowo: Kita songsong proses demokrasi dengan tenang
Baca juga: Dahnil Anzar: Demokrasi harus dilaksanakan dengan gembira
Pernyataan dukungan disampaikan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal (Purn) TNI Imam Sufaat di sela-sela acara "Ngobrol Bareng 300 Jenderal dan Para Intelektual'" di Jakarta Pusat, Sabtu.
Imam yang mewakili 300 purnawirawan jenderal, marsekal dan laksamana TNI itu menyebutkan, dukungan yang diberikan itu berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi bangsa, terutama situasi ekonomi yang mendekati masa kritis.
"Kita ingin Indonesia yajg sejahtera, penegakan hukum dan kedaulatan kita di segala bidang dapat tercapai," katanya.
Imam melihat Prabowo memiliki integritas yang tinggi dan mampu memimpin bangsa ini ke depan lebih baik.
"Kebetulan kakak ipar dan menantu saya merupakan prajurit Kopassus. Saat Pak Prabowo menjabat sebagai Danjen Kopassus kita tahu kiprah Beliau bagaimana membina satuannya, memperjuangkan anak buahnya untuk mencapai prestasi yang membanggakan bagi bangsa ini. Sudah kelihatan integritas dan 'leadership' Prabowo untuk dapat memimpin bangsa ini tanpa membedakan suku dan agama," kata Imam.
Ia menegaskan, tidak ada yang ditawarkan oleh Prabowo Subianto kepada ratusan purnawirawan jenderal TNI.
"Ini murni panggilan jiwa kita untuk bangsa dan negara ini. Saya tidak ingin jabatan karena saya sudah purna," katanya.
"Tapi ini merupakan keikhlasan bagi kemajuan bangsa yang saat ini terjadi penurunan di segala bidang mulai dari Presiden SBY hingga pemerintahan saat ini, baik sistem hukum tata negaranya, penegakkan hukumnya, ekonominya maupun sosial dan budayanya," katanya.
Sementara itu, Prabowo Subianto mengaku tidak menduga adanya pernyataan sikap yang disampaikan 300 punawirawan jenderal.
"Saya tidak berharap mendapatkan dukungan karena saya ingin menghargai kebebasan saudara. Namun dengan adanya pernyataan sikap ini, saya menerimanya sebagai suatu penugasan yang sangat besar karena banyak senior, mentor saya yang selama ini menggembleng saya untuk mendukung saya maju di pilpres," kata Prabowo.
Dukungan yang diberikan 300 purnawirawan jenderal itu merupakan kehormatan yang sangat besar.
"Saya bertekad akan memberikan apa yang ada dalam diri saya, seluruh pikiran demi kembalinya kedaulatan negara kita," katanya.
Nampak hadir dalam acara itu, Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri.
Selain itu, mantan Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal (Punr) TNI Imam Sufaat, Mantan Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal (Purn) TNI Agustadi Sasongko Purnomo, mantan KSAD Jenderal (Purn) TNI George Toisutta dan lainnya.
Baca juga: Djoko Santoso: Kampanye mengalir seperti air
Baca juga: Prabowo: Kita songsong proses demokrasi dengan tenang
Baca juga: Dahnil Anzar: Demokrasi harus dilaksanakan dengan gembira
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: