Polrestabes Medan amankan sejumlah mahasiswa pengunjuk rasa
21 September 2018 00:58 WIB
Arsip - Mahasiswa yang tergabung dalam BEM KM Unand berorasi saat unjuk rasa di depan gedung DPRD Sumatera Barat, di Padang, Kamis (9/8/2018). Mereka menolak ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) karena dinilai menutup peluang anak bangsa untuk menjadi presiden. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww/18.
Medan, (ANTARA News) - Personil Polrestabes Medan terpaksa mengamankan sejumlah mahasiswa yang bentrok dengan kubu yang mengatasnamakan Masyarakat Pecinta Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI, di depan Kantor DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, mengatakan telah mengamankan sepeda motor yang digunakan mahasiswa, saat melakukan aksi unjuk rasa tersebut.
Saat ini, menurut dia, kondisi terkini dan situasi di lokasi unjuk rasa yang sempat memanas itu, dan kini sudah kondusif, aman, tertib dan dapat dikendalikan oleh aparat keamanan.
"Sejumlah mahasiswa yang mengalami luka-luka, saat terjadinya saling lempar diantara kedua kubu itu, masih kita data," ujar Kombes Pol Dadang
Aksi unjuk rasa dua kubu massa di depan Kantor DPRD Sumut, berujung bentrok dan terjadi keributan.
Petugas Polrestabes Medan yang melihat bentrokan tersebut, dan terpaksa mengambil tindakan tegas dengan memukul mundur kelompok mahasiswa itu.
Awalnya, aksi ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Pergerakan Mahasiswa se-Kota Medan datang ke kantor DPRD Sumut, dan meminta Pemerintahan Jokowi-JK bertanggung jawab atas kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini.
Suasana sempat memanas, karena masa Pro Jokowi yang mengatasnamakan Masyarakat Pecinta NKRI mengejek dan melempari mahasiswa, kemudian dilerai pihak kepolisian untuk menciptakan suasana kondusif.
Setelah dilerai oleh petugas kepolisian, massa mahasiswa kembali melakukan aksi depan kantor DPRD Sumut.
Tidak berapa lama kemudian, massa dari kelompok Masyarakat Pecinta NKRI, hendak melewati massa mahasiswa dengan menggas sepeda motor mereka dan membunyikan klakson.
Diduga berawal dari peristiwa tersebut, massa dari mahasiswa memanas dan terjadi saling lempar batu antara kedua belah pihak.
Meski sudah dihimbau dan diperingati oleh petugas kepolisian, namum kedua belah yang bersiteru itu tidak mengindahkan.
Suasana berubah menjadi gaduh, mahasiswa berlarian menuju Jalan Hindu, Jalan Imam Bonjol dan sebagian berada di Jalan Pengadilan Medan.
Selanjutnya, petugas kepolisian secara tiba-tiba mengambil tindakan tegas untuk mengamankan kerusuhan dengan memukul mundur massa mahasiswa tersebut.*
Baca juga: Bareskrim tangkap empat tersangka penyebar kabar bohong demo mahasiswa di MK
Baca juga: Mahasiswa akan unjuk rasa kenaikan BBM di Padang
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, mengatakan telah mengamankan sepeda motor yang digunakan mahasiswa, saat melakukan aksi unjuk rasa tersebut.
Saat ini, menurut dia, kondisi terkini dan situasi di lokasi unjuk rasa yang sempat memanas itu, dan kini sudah kondusif, aman, tertib dan dapat dikendalikan oleh aparat keamanan.
"Sejumlah mahasiswa yang mengalami luka-luka, saat terjadinya saling lempar diantara kedua kubu itu, masih kita data," ujar Kombes Pol Dadang
Aksi unjuk rasa dua kubu massa di depan Kantor DPRD Sumut, berujung bentrok dan terjadi keributan.
Petugas Polrestabes Medan yang melihat bentrokan tersebut, dan terpaksa mengambil tindakan tegas dengan memukul mundur kelompok mahasiswa itu.
Awalnya, aksi ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Pergerakan Mahasiswa se-Kota Medan datang ke kantor DPRD Sumut, dan meminta Pemerintahan Jokowi-JK bertanggung jawab atas kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini.
Suasana sempat memanas, karena masa Pro Jokowi yang mengatasnamakan Masyarakat Pecinta NKRI mengejek dan melempari mahasiswa, kemudian dilerai pihak kepolisian untuk menciptakan suasana kondusif.
Setelah dilerai oleh petugas kepolisian, massa mahasiswa kembali melakukan aksi depan kantor DPRD Sumut.
Tidak berapa lama kemudian, massa dari kelompok Masyarakat Pecinta NKRI, hendak melewati massa mahasiswa dengan menggas sepeda motor mereka dan membunyikan klakson.
Diduga berawal dari peristiwa tersebut, massa dari mahasiswa memanas dan terjadi saling lempar batu antara kedua belah pihak.
Meski sudah dihimbau dan diperingati oleh petugas kepolisian, namum kedua belah yang bersiteru itu tidak mengindahkan.
Suasana berubah menjadi gaduh, mahasiswa berlarian menuju Jalan Hindu, Jalan Imam Bonjol dan sebagian berada di Jalan Pengadilan Medan.
Selanjutnya, petugas kepolisian secara tiba-tiba mengambil tindakan tegas untuk mengamankan kerusuhan dengan memukul mundur massa mahasiswa tersebut.*
Baca juga: Bareskrim tangkap empat tersangka penyebar kabar bohong demo mahasiswa di MK
Baca juga: Mahasiswa akan unjuk rasa kenaikan BBM di Padang
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018
Tags: