Pangeran Dubai rogoh Rp866 juta untuk makan malam di Shanghai
20 September 2018 22:55 WIB
Situs Kota Terlarang Wisatawan mengunjungi salah satu bangunan bagian dari situs bersejarah, Kota Terlarang atau Forbidden City, di Beijing, RRC, Rabu (14/8). Kompleks istana kerajaan kekaisaran China mulai era Dinasti Ming pada abad 15 hingga akhir masa Dinasti Qing pada 1912 ini memiliki luas areal sekitar 720.000 meter persegi dan diakui UNESCO sebagai situs warisan budaya dunia pada 1987. (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
Beijing (ANTARA News) - Seorang pangeran Dubai merogoh kocek hingga 400.000 RMB atau sekitar Rp866,4 juta untuk menjamu makan malam para koleganya dari China di salah satu restoran di Shanghai.
Foto yang menunjukkan bukti pembayaran sebesar 400.000 RMB untuk 20 menu yang dipesan bagi delapan kolega makan malamnya di sebuah restoran di Distrik Changning, Shanghai, menjadi viral di kalangan warganet China sejak Selasa (18/9).
Sun Zhaoguo, pemilik restoran, mengungkapkan bahwa hidangan itu disuguhkan Sang Pangeran kepada para kolega China-nya, termasuk hidangan eksklusif yang bahan bakunya dipesan dari berbagai belahan dunia.
"Seluruh biaya yang dikeluarkan Sang Pangeran tidak bisa dibandingkan dengan standar Dubai," kata Sun seperti dikutip The Beijing News.
Selain makanan, para kolega juga membeli berbagai jenis minuman, termasuk yang beralkohol senilai 480.000 RMB.
Beberapa jenis makanan yang dipesan Sang Pangeran adalah sup ekor buaya senilai 16.800 RMB, seekor ikan gulamah kuning (salah satu jenis ikan termahal di China) 116.920 RMB, dan delapan mangkuk kerang besar jenis abalone, masing-masing seharga 12.800 RMB.
Baca juga: Restoran di China diimbau kurangi pemakaian sumpit
Bukti pembayaran tersebut juga mencakup 550 RMB untuk makanan sopir dan 38.000 RMB untuk tips para pramusaji.
Secara keseluruhan nilainya 418.245 RMB, namun setelah didiskon Sang Pangeran hanya membayar 400.000 RMB, demikian Xinmin Evening News.
Menurut Sun, semua bahan makanan yang disajikan untuk hidangan Sang Pangeran dan kolega mematuhi aturan pemerintah China dan sama sekali tidak menggunakan bahan dari hewan liar yang dilindungi.
Sun juga menegaskan bahwa buaya yang disajikan dengan sup bukan termasuk hewan yang dilindungi karena berasal dari pengembangbiakan di Provinsi Guangdong dan Provinsi Fujian yang khusus untuk makanan.
Lembaga Pengawas Pasar Distrik Changning sedang menginvestigasi kasus tersebut. Restoran yang dijadikan ajang pesta makan malam Pangeran Dubai dan koleganya dari China buka seperti biasa pada Rabu (19/8), demikian laporan Global Times.
(1 RMB= Rp2.166)
Editor: M. Irfan Ilmie
Foto yang menunjukkan bukti pembayaran sebesar 400.000 RMB untuk 20 menu yang dipesan bagi delapan kolega makan malamnya di sebuah restoran di Distrik Changning, Shanghai, menjadi viral di kalangan warganet China sejak Selasa (18/9).
Sun Zhaoguo, pemilik restoran, mengungkapkan bahwa hidangan itu disuguhkan Sang Pangeran kepada para kolega China-nya, termasuk hidangan eksklusif yang bahan bakunya dipesan dari berbagai belahan dunia.
"Seluruh biaya yang dikeluarkan Sang Pangeran tidak bisa dibandingkan dengan standar Dubai," kata Sun seperti dikutip The Beijing News.
Selain makanan, para kolega juga membeli berbagai jenis minuman, termasuk yang beralkohol senilai 480.000 RMB.
Beberapa jenis makanan yang dipesan Sang Pangeran adalah sup ekor buaya senilai 16.800 RMB, seekor ikan gulamah kuning (salah satu jenis ikan termahal di China) 116.920 RMB, dan delapan mangkuk kerang besar jenis abalone, masing-masing seharga 12.800 RMB.
Baca juga: Restoran di China diimbau kurangi pemakaian sumpit
Bukti pembayaran tersebut juga mencakup 550 RMB untuk makanan sopir dan 38.000 RMB untuk tips para pramusaji.
Secara keseluruhan nilainya 418.245 RMB, namun setelah didiskon Sang Pangeran hanya membayar 400.000 RMB, demikian Xinmin Evening News.
Menurut Sun, semua bahan makanan yang disajikan untuk hidangan Sang Pangeran dan kolega mematuhi aturan pemerintah China dan sama sekali tidak menggunakan bahan dari hewan liar yang dilindungi.
Sun juga menegaskan bahwa buaya yang disajikan dengan sup bukan termasuk hewan yang dilindungi karena berasal dari pengembangbiakan di Provinsi Guangdong dan Provinsi Fujian yang khusus untuk makanan.
Lembaga Pengawas Pasar Distrik Changning sedang menginvestigasi kasus tersebut. Restoran yang dijadikan ajang pesta makan malam Pangeran Dubai dan koleganya dari China buka seperti biasa pada Rabu (19/8), demikian laporan Global Times.
(1 RMB= Rp2.166)
Editor: M. Irfan Ilmie
Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018
Tags: