Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, mengibaratkan timnya harus bisa seperti petenis dunia, Roger Federer, yang bisa beradaptasi dengan segala jenis permukaan lapangan.

Analogi itu meluncur dari mulut Mourinho lantaran timnya bakal menghadapi tim Swiss, Young Boys, di Stadion de Suisse, Bern, Swiss, Rabu malam setempat, yang lapangannya memakai rumput artifisial.

Mourinho mengumbar kekagumannya terhadap kemampuan adaptasi Federer, petenis kebanggaan Swiss yang sudah 20 kali menjuarai turnamen setaraf Grand Slam dan menjuarai segala jenis lapangan di olahraganya.

Oleh karena itu, Mourinho bertekad untuk tidak menjadikan lapangan berumput artifisial sebagai alasan, jika United gagal menang atas Young Boys dalam laga pertama penyisihan Grup H Liga Champions.

"Saya tidak mau menggunakannya (lapangan berumput artifisial)... sebagai alasan jika tampil buruk," kata Mourinho dalam sesi konferensi pers jelang pertandingan.

Baca juga: UEFA didesak segera terapkan VAR di Liga Champions

Mourinho meyakini Federer terkadang tak menyukai jenis lapangan tempat ia bertanding namun hal itu tak menjadi alasannya mengeluh dan ia tetap bertanding bahkan menjadi juara.

"Semua orang tahu ia memiliki jenis lapangan favorit, tapi ia juga harus menang di permukaan lapangan lain. Demikian juga kami," kata Mourinho.

United menyongsong Liga Champions dengan tren kebangkitan merebak, lantaran mereka memenangi dua laga terakhir di Liga Inggris, meski sempat tertatih-tatih di awal musim, demikian Reuters.

Baca juga: Tuchel jagokan Liverpool sebagai kandidat juara Liga Champions

Baca juga: Hasil dan klasemen Grup B, Barcelona-Inter awali dengan tiga poin