Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Kepegawaian instansi pemerintahan se-ASEAN akan membahas pembentukan bank data tenaga ahli di kalangan aparatur sipil negara dari negara-negara anggota ASEAN melalui "ASEAN Resource Center (ARC) Workshop on Formulating Concept: A-Expecs" di Yogyakarta 18-21 September.

Pembukaan lokakarya yang berlangsung di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Selasa malam, dihadiri oleh puluhan delegasi Badan Kepegawaian instansi pemerintahan se-ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Conference on Civil Service Matters (ACCSM) dari Kamboja, Indonesia, Brunei Darussalam, Myanmar, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

"Kita coba membangun database (basis data) tenaga ahli bukan cuma di Indonesia saja tetapi juga antarnegara ASEAN," kata Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Bima Haria Wibisana di sela pembukaan acara itu.

Dalam pertemuan ACCSM, kata Bima, secara mendetail Indonesia dengan sembilan negara ASEAN akan membahas komponen aplikasi Pool Expert on Civil Service (A-Expecs) berbasis website yang sedang dikembangkan oleh BKN untuk menjadi rumah (pool) bagi data tenaga ahli atau pakar sektor publik di ASEAN.

Menurut dia, persoalan tenaga ahli saat ini memang sedang menjadi salah satu topik pembahasan utama di seluruh dunia, khususnya untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. Oleh sebab itu, sejak 1997 telah muncul gerakan perang pencarian tenaga ahli dengan talenta terbaik.

Di Indonesia, basis data tenaga ahli kepegawaian juga menjadi persoalan yang harus segera diselesaikan. Pemerintah menargetkan memiliki basis data 4,3 ASN, namun hingga tahun ini baru terealisasi belasan ribu data ASN.

"Kita baru punya belasan ribu basis data tahun ini. Kita akan mencoba menggunakan CAT (ujian berbasis komputer) sehingga basis data 4,3 juta ASN bisa cepat tercapai," kata dia.

Dengan basis data di level ASEAN itu, menurut dia, ke depan tenaga ahli pegawai Indonesia bisa bekerja di negara ASEAN lainnya atau sebaliknya.

Ia menyebutkan, beberapa poin yang akan dibahas dalam lokakarya tersebut mencakup aspek kriteria, area, mekanisme, hingga pengelolaan database tenaga ahli ASEAN.

Dengan pembangunan A-Expecs tersebut, menurut dia, BKN selaku institusi pengelola manajemen kepegawaian menargetkan tercapainya kesetaraan dan kemajuan antarnegara ASEAN dalam sistem kepegawaian maupun peningkatan layanan publik.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mendukung terselenggaranya acara itu mengingat pentingnya pembangunan SDM kepegawaian seiring dengan tantangan perkembangan zaman.

"Kami berharap rekomendasi dari pertemuan ini dapat ditindaklanjuti oleh `ASEAN Resource Centre` agar menjadi nilai tambah bagi sistem kepegawaian negara-negara ASEAN," kata Sultan dalam sambutan yang dibacakan oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X.