Jakarta (ANTARA News) - Pemberian oralit saja tak cukup saat anak Anda terkena diare, kata dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K).
"Oralit (osmolitas rendah) memang efektif mengatasi dehidrasi dan menurunkan mortalitas, tetapi tidak mengurangi lama dan beratnya diare. Sifatnya menggantikan cairan yang hilang," ujar Ariani dalam media briefing di Jakarta, Selasa.
Selain kehilangan elektrolit, penderita diare juga mengalami kerusakan pada ususnya sehingga perlu asupan zinc yang cukup. Zinc berguna untuk regenerasi sel sekaligus pemulihan usus.
"Apabila usus sebelumnya bisa menyerap banyak, volume jauh berkurang kalau rusak, akibatnya lebih mudah terkena infeksi lain dan kehilangan zat di usus. Pada usus kalau diberikan zinc, maka penyerapan air pada tubuh bisa bisa membaik, ada regenerasi dan pemulihan sel," papar Ariani.
Pemberian zinc dilakukan selama 10-14 hari berturut-turut dengan dosis 10 mg/ hari untuk anak di bawah usia 6 tahun dan 20 mg/ hari untuk mereka yang berusia di atas 6 tahun.
"Bila diare berhenti, zinc harus tetap dilanjutkan sampai usus tumbuh sempurna yang membutuhkan waktu sekitar 5 hari (14 hari dengan asumsi usus sudah tumbuh sempurna). Jika usus belum tumbuh sempurna, anak akan terus diare," kata Ariani.
Asupan zinc bisa kita dapatkan dari sejumlah bahan pangan seperti daging, seafood dan sayuran semisal brokoli.
Ariani mengingatkan, antibiotik hanya diberikan pada mereka yang mengalami diare disebabkan bakteri.
Saat anak diare tak cukup diberi oralit
18 September 2018 16:40 WIB
Ilustrasi (Flickr)
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: