Metropolitan
Enam bangunan di Pisangan Timur terbakar
18 September 2018 15:26 WIB
Pemilik warung makan sedang mengumpulkan barang-barang yang bisa diselamatkan dari kebakaran di lahan pemukiman Keluarga Yahya di Jalan Bojana Tirta Raya nomor 5, Pisangan Timur, Jakarta Timur, di depan Pusat Pendidikan Bea Cukai, Selasa. (Antara/Ricky Prayoga/18)
Jakarta (ANTARA News) - Enam unit bangunan yang terdiri dari empat unit kontrakan, satu warung makan dan satu rumah yang berada dalam satu lahan milik Yahya di Jalan Bojana Tirta Raya nomor 5, Pisangan Timur, Jakarta Timur, di depan Pusat Pendidikan Bea Cukai, ludes terbakar.
Cucu dari Yahya, Asep yang ditemui di lokasi kejadian, Selasa, mengatakan kejadian tersebut bermula dari percikan api karena korsleting listrik di kontrakan lantai dua yang berada di belakang warung makan yang akhirnya menyambar ke bagian bawah dan samping dari kontrakan tersebut.
Saat itu, lanjut Asep, kondisi di rumah sedang sedikit sepi karena bertepatan dengan waktu salat dzuhur dan banyak penghuni yang berada di tempat kerja.
"Kejadiannya tadi siang, ada korsleting listrik percikannya kena ke pakaian dan barang-barang di bawahnya. Warung sih memang ramai, tapi kondisi cukup sepi karena banyak yang sedang berkegiatan, ketika disadari api sudah besar dan dengan cepat menyebar," kata Asep.
Kejadian yang dilaporkan terjadi sekitar pukul 12:40 WIB tersebut bisa ditangani dan dipadamkan secara total setelah pemadaman selama sekitar satu jam oleh dinas pemadam kebakaran yang menurunkan delapan unit mobil pemadam ke lokasi.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian materi diperkirakan mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
"Habis semua mas," ujar Asep.
Untuk selanjutnya, pihak keluarga Yahya ataupun para penyewa di lokasi tersebut, masih belum memiliki opsi pasti di mana mereka akan tinggal dan beraktifitas sementara rumahnya belum diperbaiki.
Pihak dari pemerintahan daerah setempat, baik Kecamatan ataupun Kelurahan belum terlihat mendirikan bangunan berupa tenda penampungan atau menyediakan ruangan bagi para korban sebagai tempat tinggal sementara di lokasi tersebut. Saat berita ini ditulis terlihat para penghuni di lahan tersebut sibuk mengumpulkan barang-barang yang masih bisa mereka selamatkan ke pinggir jalan.
Cucu dari Yahya, Asep yang ditemui di lokasi kejadian, Selasa, mengatakan kejadian tersebut bermula dari percikan api karena korsleting listrik di kontrakan lantai dua yang berada di belakang warung makan yang akhirnya menyambar ke bagian bawah dan samping dari kontrakan tersebut.
Saat itu, lanjut Asep, kondisi di rumah sedang sedikit sepi karena bertepatan dengan waktu salat dzuhur dan banyak penghuni yang berada di tempat kerja.
"Kejadiannya tadi siang, ada korsleting listrik percikannya kena ke pakaian dan barang-barang di bawahnya. Warung sih memang ramai, tapi kondisi cukup sepi karena banyak yang sedang berkegiatan, ketika disadari api sudah besar dan dengan cepat menyebar," kata Asep.
Kejadian yang dilaporkan terjadi sekitar pukul 12:40 WIB tersebut bisa ditangani dan dipadamkan secara total setelah pemadaman selama sekitar satu jam oleh dinas pemadam kebakaran yang menurunkan delapan unit mobil pemadam ke lokasi.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian materi diperkirakan mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
"Habis semua mas," ujar Asep.
Untuk selanjutnya, pihak keluarga Yahya ataupun para penyewa di lokasi tersebut, masih belum memiliki opsi pasti di mana mereka akan tinggal dan beraktifitas sementara rumahnya belum diperbaiki.
Pihak dari pemerintahan daerah setempat, baik Kecamatan ataupun Kelurahan belum terlihat mendirikan bangunan berupa tenda penampungan atau menyediakan ruangan bagi para korban sebagai tempat tinggal sementara di lokasi tersebut. Saat berita ini ditulis terlihat para penghuni di lahan tersebut sibuk mengumpulkan barang-barang yang masih bisa mereka selamatkan ke pinggir jalan.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: