Jayapura, Papua (ANTARA News) - Pembentangan bendera Merah Putih sepanjang 1.500 meter melibatkan 1.000-an pelajar, organisasi pemuda, TNI/POLRI, dan warga setempat dari titik nol di Skouw-Wutung, di Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua, Senin, berhasil meraih rekor MURI.

Pembentangan bendera Merah Putih itu merupakan bagian dari Kirab Satu Negeri dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor dimulai dari pukul 16.30 WIT hingga pukul 18.00 WIT, dengan cara bendera Merah Putih dibentangkan dari titik nol tapal batas kemudian diangkat di atas kepala oleh 1.000-an pelajar, ormas, dan warga serta TNI/POLRI.

"Ini adalah catatan pertama pembentangan bendera di tapal batas RI-PNG, ini merupakan bagian dari Kirab Satu Negeri Ansor dan Banser, karena kita bertanah air satu, kita meminum di air yang sama, berpijak di tanah yang sama, tanah air dan udara Indonesia," kata Senior Manajer Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Yusuf Ngadri, didampingi Ketua GP Ansor Wilayah Papua, Amir M Madubun.

Alasan pemberian penghargaan itu, kata Ngadri, MURI mencatat rekor-rekor itu dengan beberepa kategori, di antaranya yang pertama, superlatif, unik atau langka.

"Kali ini MURI berikan pada katergori superlatif atau ter... kain Merah Putih terpanjang yang dilakukan di tapal batas RI-PNG, sepanjang 1.500 meter," kata dia.

Madubun mengatakan kegiatan ingin menunjukkan kepada semua pihak, orang Papua juga bagian dari Indonesia. "Jadi, pembentangan bendera ini bagian dari Kirab Satu Negeri, ingin menunjukkan bahwa Papua adalah Indonesia, dan juga ingin menolak kelompok-kelompok yang ingin memecah belah bangsa," kata dia.

Secara terpisah, Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Martuani Sormin, yang ikut hadir dan saksikan kegiatan tersebut mengatakan, GP Ansor bersama Banser ingin menanamkan sikap cinta kebangsaan kepada negeri.

Ia berharap dengan kegiatan itu bisa tertanam di benak dan sanubari pemuda masa kini bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar, majemuk sebagaimana isi dari Sumpah Pemuda 28 Oktober.