Jokowi bagikan pengalaman berpolitik pada caleg Perindo
17 September 2018 18:09 WIB
Presiden Joko Widodo membagi pengalamannya dalam berpolitik termasuk menaikkan popularitas dalam pemilu kepada para calon anggota legislatif dari Partai Perindo. (Hanni Sofia)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo membagi pengalamannya dalam berpolitik termasuk menaikkan popularitas dalam pemilu kepada para calon anggota legislatif dari Partai Perindo.
"Dari pengalaman saya berjualan produk saya lihat-lihat jualan produk dan politik itu mirip-mirip. Harus ada diferensiasi, ada branding, marketing produk, dan marketing politik. Itu saya bawa," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri acara pembekalan calon anggota DPR RI Partai Perindo Pemilu 2019 di Jakarta Concert Hall INews Center, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Senin.
Presiden Jokowi yang pada kesempatan itu didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, mengatakan Indonesia akan menghadapi tahun politik yakni Pileg dan Pilpres 2019 secara berbarengan atau serentak sebagai pengalaman pertama dalam kehidupan berdemokrasi di Tanah Air.
"Strategi besar dan kejadian akan seperti apa baru kita tahu setelah nanti pencoblosan," katanya.
Ia kembali menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara besar dengan 17.000 pulau, 514 kabupaten/kota, dan 34 provinsi yang harus disadari dan dijaga dengan baik.
Khusus untuk Partai Perindo, Jokowi yakin dari sisi "udara" atau iklan melalui televisi sudah sangat dikenal.
"Saya lihat dari sisi serangan udara Partai Perindo saya kira sudah selesai. Saya kalau tengah malam di semua channel MNC itu semuanya Perindo sampai nyanyinya, saya, istri saya hapal semuanya. Artinya sisi udaranya rampung," katanya.
Namun ia mengingatkan popularitas di televisi bukan berarti menyelesaikan seluruhnya.
"Memang yang sekarang ini baru ramai diperbincangkan yakni micro targeting, micro campaigning, dan canvasing, itu yang saya lakukan 14 tahun yang lalu. Ini belum ada saya sudah melakukan. Jadi saat itu, jadi 2004 ada pilkada, pemilihan walikota, tanya di Solo, apa kenal tidak tahun itu yang namanya Jokowi enggak ada sama sekali," katanya.
Jokowi pun membagi pengalaman memasarkan diri atau marketing politik dengan cara marketing produk sehingga kemudian akhirnya sukses dikenal, disukai, kemudian dipilih oleh rakyat.
"Inilah yang saya bawa, dari marketing produk ke marketing politik," katanya.
Jokowi hadir pada kesempatan itu disambut langsung oleh Ketua Umum Perindo Hari Tanoesudibjo dan para kader serta caleg Partai Perindo.
Hari Tanoe menyampaikan dalam laporannya bahwa dalam Pemilu 2019, Partai Perindo menargetkan bisa mencapai posisi 3 besar.
"Kami hadir bukan untuk meramaikan tapi ingin menjadi bagian penting bahkan sangat penting, target bisa mencapai 3 besar," katanya.
"Dari pengalaman saya berjualan produk saya lihat-lihat jualan produk dan politik itu mirip-mirip. Harus ada diferensiasi, ada branding, marketing produk, dan marketing politik. Itu saya bawa," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri acara pembekalan calon anggota DPR RI Partai Perindo Pemilu 2019 di Jakarta Concert Hall INews Center, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Senin.
Presiden Jokowi yang pada kesempatan itu didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, mengatakan Indonesia akan menghadapi tahun politik yakni Pileg dan Pilpres 2019 secara berbarengan atau serentak sebagai pengalaman pertama dalam kehidupan berdemokrasi di Tanah Air.
"Strategi besar dan kejadian akan seperti apa baru kita tahu setelah nanti pencoblosan," katanya.
Ia kembali menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara besar dengan 17.000 pulau, 514 kabupaten/kota, dan 34 provinsi yang harus disadari dan dijaga dengan baik.
Khusus untuk Partai Perindo, Jokowi yakin dari sisi "udara" atau iklan melalui televisi sudah sangat dikenal.
"Saya lihat dari sisi serangan udara Partai Perindo saya kira sudah selesai. Saya kalau tengah malam di semua channel MNC itu semuanya Perindo sampai nyanyinya, saya, istri saya hapal semuanya. Artinya sisi udaranya rampung," katanya.
Namun ia mengingatkan popularitas di televisi bukan berarti menyelesaikan seluruhnya.
"Memang yang sekarang ini baru ramai diperbincangkan yakni micro targeting, micro campaigning, dan canvasing, itu yang saya lakukan 14 tahun yang lalu. Ini belum ada saya sudah melakukan. Jadi saat itu, jadi 2004 ada pilkada, pemilihan walikota, tanya di Solo, apa kenal tidak tahun itu yang namanya Jokowi enggak ada sama sekali," katanya.
Jokowi pun membagi pengalaman memasarkan diri atau marketing politik dengan cara marketing produk sehingga kemudian akhirnya sukses dikenal, disukai, kemudian dipilih oleh rakyat.
"Inilah yang saya bawa, dari marketing produk ke marketing politik," katanya.
Jokowi hadir pada kesempatan itu disambut langsung oleh Ketua Umum Perindo Hari Tanoesudibjo dan para kader serta caleg Partai Perindo.
Hari Tanoe menyampaikan dalam laporannya bahwa dalam Pemilu 2019, Partai Perindo menargetkan bisa mencapai posisi 3 besar.
"Kami hadir bukan untuk meramaikan tapi ingin menjadi bagian penting bahkan sangat penting, target bisa mencapai 3 besar," katanya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: