Sejumlah SD di Garut diliburkan karena guru honorer unjuk rasa
17 September 2018 10:10 WIB
Ilustrasi - Sejumlah guru honorer yang tergabung dalam Persatuan Guru Honorer (PGH) melakukan unjuk rasa di depan kantor Pemerintahan Daerah Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/5/2017). (ANTARA/Yulius Satria Wijaya)
Garut (ANTARA News) - Sejumlah sekolah dasar di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sengaja diliburkan karena adanya aksi protes para guru honorer yang kecewa terhadap Plt Kepala Dinas Pendidikan Garut yang menyatakan status guru honorer ilegal.
"Sekarang libur, kata ibu-ibu di sekolah katanya mau demo hari Senin," kata Ningrum orang tua siswa SD Negeri 1 Samarang, Garut, Senin.
Orang tua siswa dari SD Negeri lainnya, Susi mengatakan, anaknya yang sekolah di SDN 2 Tarogong sengaja diliburkan oleh gurunya karena akan ada aksi guru honorer.
Menurut dia, aksi guru tersebut telah menimbulkan kerugian bagi siswa karena tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya.
"Siswa tidak seharusnya jadi korban, boleh demo tapi jangan mengganggu belajar siswa," katanya.
Forum Aliansi Guru dan Karyawan (Fagar), Cecep Kurniadi membenarkan adanya aksi protes guru honorer yang menuntut SK Bupati Garut dan mempertanyakan pernyataan Plt Kepala Dinas Pendidikan Garut Jajat Darajat yang menyinggung guru honorer.
Ia menjelaskan, para guru honorer menuntut dikeluarkannya SK Bupati untuk guru honorer agar memiliki kejelasan payung hukumnya untuk mendapatkan hak-hak guru seperti sertifikasi.
Meskipun guru honorer berunjuk rasa, kata dia, aktivitas di sekolah untuk memberikan pelajaran kepada siswa tetap dilaksanakan dengan pengajar guru berstatus PNS.
"Masih ada guru PNS yang masih bisa mengajar," katanya.
Sejumlah SD di Garut seperti di Kecamatan Samarang tampak sepi, ada beberapa siswa yang beraktivitas bermain di lapangan sekolah, selain di Samarang ada juga beberapa sekolah di Garut tidak terlihat aktivitas siswa seperti biasanya.
"Sekarang libur, kata ibu-ibu di sekolah katanya mau demo hari Senin," kata Ningrum orang tua siswa SD Negeri 1 Samarang, Garut, Senin.
Orang tua siswa dari SD Negeri lainnya, Susi mengatakan, anaknya yang sekolah di SDN 2 Tarogong sengaja diliburkan oleh gurunya karena akan ada aksi guru honorer.
Menurut dia, aksi guru tersebut telah menimbulkan kerugian bagi siswa karena tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya.
"Siswa tidak seharusnya jadi korban, boleh demo tapi jangan mengganggu belajar siswa," katanya.
Forum Aliansi Guru dan Karyawan (Fagar), Cecep Kurniadi membenarkan adanya aksi protes guru honorer yang menuntut SK Bupati Garut dan mempertanyakan pernyataan Plt Kepala Dinas Pendidikan Garut Jajat Darajat yang menyinggung guru honorer.
Ia menjelaskan, para guru honorer menuntut dikeluarkannya SK Bupati untuk guru honorer agar memiliki kejelasan payung hukumnya untuk mendapatkan hak-hak guru seperti sertifikasi.
Meskipun guru honorer berunjuk rasa, kata dia, aktivitas di sekolah untuk memberikan pelajaran kepada siswa tetap dilaksanakan dengan pengajar guru berstatus PNS.
"Masih ada guru PNS yang masih bisa mengajar," katanya.
Sejumlah SD di Garut seperti di Kecamatan Samarang tampak sepi, ada beberapa siswa yang beraktivitas bermain di lapangan sekolah, selain di Samarang ada juga beberapa sekolah di Garut tidak terlihat aktivitas siswa seperti biasanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: