Kontes ayam ketawa di Kampus Darmaga
16 September 2018 21:09 WIB
Lomba Ayam Pelung. Seorang juri melakukan penilaian kemerduan suara pada Lomba Ayam Pelung Tingkat Nasional di Kampus IPB Baranangsiang, Kota Bogor, Jabar. Kontes ayam pelung yang diikuti ratusan ayam pelung tersebut sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas dan meningkatkan harga jual ayam pelung. (ANTARA FOTO/Jafkhairi)
Bogor (ANTARA News) - Kontes ayam pelung dan ayam ketawa tingkat nasional tahun 2018 berlangsung di Kampus Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Kontes ini dalam rngka perayaan ke-55 Institut Pertanian Bogor (IPB).
Kontes ini diikuti oleh penggemar dan peternak unggas khusus ayam pelung dan ayam Ketawa dari berbagai daerah di Indonesia. Lebih dari 200 peserta ikut berpartisipasi.
Menurut Ketua Panitia Festival Ayam Pelung Nusantara (FAPN) 2018 dari Fakultas Peternakan IPB Berry Siayung, kontes ini sudah diselenggarakan selama 10 tahun berturut-turut.
"Setiap tahun jumlah peserta terus bertambah, tahun ini ada 220 perserta," kata Berry.
Ayam pelung adalah ras ayam lokal unggul dari daerah Cianjur, Jawa Barat. Ayam pelung diseleksi suara kokoknya yang panjang dan memiliki lagu, seperti ayam ketawa.
Penyelenggaraan kontes ini tidak hanya sebagai penyalur kegemaran para penggemar unggas yang jumlahnya terus meningkat, tetapi juga bagian dari upaya pelestarian unggas lokal Indonesia.
"Kita juga ingin mengenalkan kepada masyarakat bahwa Indonesia kaya akan hewan plasma nutfah, " kata Berry.
Penilaian pada kontes terbagi tiga angkatan yakni tengah, ujung dan keserasian. Total ada lima juri yang akan menilai mana ayam yang memiliki kokokan yang lama dan serasi.
Yayat Hidayat (54) salah satu peserta kontes dari Himpunan Peternak Penggemar Ayam Pelung Bogor atau HIPPAPBO sudah 11 tahun menjadi peternak ayam pelung.
Sejumlah kontes telah diikutinya dan meraih juara. Dua minggu yang lalu ia ikut festival ayam nusantara di Sukabumi dan juara pertama.
Ayam yang ikut kontes memiliki nilai jual yang tinggi dari harga ayam rata-rata.
"Ayam yang masuk 15 besar aja, nilai jual ayamnya bisa Rp1 jutaan, apalagi kalau juara kontes bisa sampai Rp15 juta per ekor," katanya.
Ia mengatakan, memelihara ayam pelung selain karena hobi juga untuk ajang bisnis. Karena harga jual ayam pelung yang diikutkan dalam kejuaraan akan lebih tinggi.
"Saya pernah jual seharga Rp5 juta, itupun ayam yang pernah ikut kontes, belum juara," kata Ayat.
Begitu juga dengan Kontes Ayam Ketawa, pesertanya mencapai 135 pendaftar, ada yang datang dari Madura, dan daerah lainnya.
Kontes Ayam ketawa ini tidak hanya diikuti oleh kaum adam, tetapi juga diikuti kaum hawa yang menjadi pencinta unggas.
Ada lima kategori yang dilombakan, yakni Disco, Dangdut, slow, remaja, dan kerajinan bunyi.
"Tahun ini adalah kontes ayam ketawa yang ke-12 kalinya," kata Iqbal Samora.
Baca juga: Ayam pelung se-Indonesia adu suara
Baca juga: Peternak ingin hak paten ayam pelung tuntas
Kontes ini dalam rngka perayaan ke-55 Institut Pertanian Bogor (IPB).
Kontes ini diikuti oleh penggemar dan peternak unggas khusus ayam pelung dan ayam Ketawa dari berbagai daerah di Indonesia. Lebih dari 200 peserta ikut berpartisipasi.
Menurut Ketua Panitia Festival Ayam Pelung Nusantara (FAPN) 2018 dari Fakultas Peternakan IPB Berry Siayung, kontes ini sudah diselenggarakan selama 10 tahun berturut-turut.
"Setiap tahun jumlah peserta terus bertambah, tahun ini ada 220 perserta," kata Berry.
Ayam pelung adalah ras ayam lokal unggul dari daerah Cianjur, Jawa Barat. Ayam pelung diseleksi suara kokoknya yang panjang dan memiliki lagu, seperti ayam ketawa.
Penyelenggaraan kontes ini tidak hanya sebagai penyalur kegemaran para penggemar unggas yang jumlahnya terus meningkat, tetapi juga bagian dari upaya pelestarian unggas lokal Indonesia.
"Kita juga ingin mengenalkan kepada masyarakat bahwa Indonesia kaya akan hewan plasma nutfah, " kata Berry.
Penilaian pada kontes terbagi tiga angkatan yakni tengah, ujung dan keserasian. Total ada lima juri yang akan menilai mana ayam yang memiliki kokokan yang lama dan serasi.
Yayat Hidayat (54) salah satu peserta kontes dari Himpunan Peternak Penggemar Ayam Pelung Bogor atau HIPPAPBO sudah 11 tahun menjadi peternak ayam pelung.
Sejumlah kontes telah diikutinya dan meraih juara. Dua minggu yang lalu ia ikut festival ayam nusantara di Sukabumi dan juara pertama.
Ayam yang ikut kontes memiliki nilai jual yang tinggi dari harga ayam rata-rata.
"Ayam yang masuk 15 besar aja, nilai jual ayamnya bisa Rp1 jutaan, apalagi kalau juara kontes bisa sampai Rp15 juta per ekor," katanya.
Ia mengatakan, memelihara ayam pelung selain karena hobi juga untuk ajang bisnis. Karena harga jual ayam pelung yang diikutkan dalam kejuaraan akan lebih tinggi.
"Saya pernah jual seharga Rp5 juta, itupun ayam yang pernah ikut kontes, belum juara," kata Ayat.
Begitu juga dengan Kontes Ayam Ketawa, pesertanya mencapai 135 pendaftar, ada yang datang dari Madura, dan daerah lainnya.
Kontes Ayam ketawa ini tidak hanya diikuti oleh kaum adam, tetapi juga diikuti kaum hawa yang menjadi pencinta unggas.
Ada lima kategori yang dilombakan, yakni Disco, Dangdut, slow, remaja, dan kerajinan bunyi.
"Tahun ini adalah kontes ayam ketawa yang ke-12 kalinya," kata Iqbal Samora.
Baca juga: Ayam pelung se-Indonesia adu suara
Baca juga: Peternak ingin hak paten ayam pelung tuntas
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: