Beijing (ANTARA News) - Kereta api cepat di wilayah selatan China, Minggu, berhenti operasi untuk menghindari dampak badai Mangkhut.

China Railway Guangzhou Group Co (CRGG) dalam pernyataan persnya mengatakan bahwa pihaknya sejak Sabtu (15/9) malam mengerahkan 10 ribu personel di sepanjang rel wilayah selatan China untuk mengantisipasi kerusakan akibat badai tersebut.

Kereta api cepat di sekitar Pulau Hainan juga tidak melayani penumpang mulai Minggu pukul 16.00 waktu setempat (15.00 WIB).

Ada juga beberapa rangkaian kereta api yang tertunda jadwal pemberangkatannya karena badai petir yang mengiringi Mangkhut, demikian pernyataan CRGG dikutip Kantor Berita Xinhua.

Badan Pusat Meteorologi Nasional China memperkirakan bahwa topan Mangkhut diperkirakan mendarat di Provinsi Guangdong (wilayah selatan) antara Minggu sore hingga malam.

Konsulat Jenderal RI di Hongkong juga telah mengeluarkan imbauan kepada para tenaga kerja Indonesia untuk mewaspadai cuaca buruk akibat badai Mangkhut.

Sabtu dan Minggu merupakan hari libur kerja yang diberikan majikan kepada para TKI. Jumlah TKI di Hongkong diperkirakan mencapai angka 154.000 yang hampir semuanya pekerja perempuan sektor informal.

Mangkhut sebagai salah satu badai terkuat pada tahun ini dilaporkan telah menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai empat lainnnya di Filipina utara pada Sabtu (15/9) dini hari.

Dua pekan sebelumnya wilayah selatan China juga dilanda hujan deras. Bencana tersebut menyebabkan tiga orang tewas dan tiga lainnya hilang serta menunda sejumlah jadwal penerbangan dari Bandara Internasional Baoan di Shenzhen, Provinsi Guangdong.

Baca juga: Siklon Mangkhut sebabkan gelombang tinggi di Maluku-Halmahera