Lia Afif bawa batik Jember ke Paris Fashion Week
16 September 2018 01:01 WIB
Desainer muslim Indonesia Lia Afif berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Jember akan memamerkan batik Jember ke kancah internasional melalui peragaan busana di Paris Fashion Week 2018 pada 25 September 2018. (Instagram Lia Afif)
Jember (ANTARA News) - Desainer muslim Indonesia Lia Afif berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Jember akan memamerkan batik Jember ke kancah internasional melalui peragaan busana di Paris Fashion Week 2018 pada 25 September 2018.
"Kami mengangkat batik Jember yang merupakan bentuk dukungan untuk batik-batik di Jawa Timur go international," kata Lia Afif di sela-sela pemotretan model batik Jember di Pantai Pasir Putih Malikan (Papuma) Jember, Jawa Timur, Sabtu.
Pada kegiatan "Paris Fashion Week 2018", desainer asal Surabaya itu akan membawa 20 koleksi batik khas Kabupaten Jember karena warisan budaya Indonesia menjadi tema koleksi para desainer Indonesia pada kegiatan parade busana bergengsi tersebut.
"Batik Jember sangat bagus dan menarik, bahkan sebelum pemotretan yang berlangsung di Pantai Papuma, batik-batik tersebut sudah terpajang dan mendapat daya tarik dari peminat batik," tuturnya.
Ia mengatakan pihaknya membawa semangat dari Jember dengan membawa karya batik khas Jember yang menggunakan batik warna alam.
"Motif batik Jember yang berbeda menjadi daya tarik bagi desainer dengan mengangkat motif dari hasil bumi Kabupaten Jember, seperti coklat, kopi, dan tembakau karena setiap daerah harus punya karakter, dan batik Jember berkarakter," katanya.
Dalam momentum itu, lanjut dia, pihaknya ingin menunjukkan koleksi dari Indonesia dengan kain-kain nusantara seperti kain batik yang menggunakan warna dari bahan alam bisa mengikuti ajang peragaan busana di Paris Fashion Week 2018.
"Banyaknya pengalaman dalam kegiatan peragaan busana akan menjadi pelajaran dan evaluasi dalam mengikuti Paris Fashion Week 2018," ujarnya.
Lia Afif ingin menjadikan Indonesia sebagai kiblat fashion batik model muslim dunia dengan mengenalkan batik-batik yang memiliki karakter yang kuat seperti batik Solo, sehingga diharapkan jadi tren pakaian muslim di dunia.
Sementara pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Jember Dedi Winarno menyambut baik rencana desainer Lia Afif yang mempromosikan batik Jember dalam peragaan busana di Paris Fashion Week, sehingga batik Jember bisa go international.
"Digunakan batik Jember dalam peragaan busana di Prancis akan berdampak positif bagi Kabupaten Jember," katanya.
Baca juga: Desainer dari Jakarta dan Sumatera Selatan bidik pasar di Eropa Timur
Baca juga: Ada karya desainer Surabaya di MTV VMA 2018
Baca juga: Badgley Mischka dan SAP kolaborasi di Fashion Week
"Kami mengangkat batik Jember yang merupakan bentuk dukungan untuk batik-batik di Jawa Timur go international," kata Lia Afif di sela-sela pemotretan model batik Jember di Pantai Pasir Putih Malikan (Papuma) Jember, Jawa Timur, Sabtu.
Pada kegiatan "Paris Fashion Week 2018", desainer asal Surabaya itu akan membawa 20 koleksi batik khas Kabupaten Jember karena warisan budaya Indonesia menjadi tema koleksi para desainer Indonesia pada kegiatan parade busana bergengsi tersebut.
"Batik Jember sangat bagus dan menarik, bahkan sebelum pemotretan yang berlangsung di Pantai Papuma, batik-batik tersebut sudah terpajang dan mendapat daya tarik dari peminat batik," tuturnya.
Ia mengatakan pihaknya membawa semangat dari Jember dengan membawa karya batik khas Jember yang menggunakan batik warna alam.
"Motif batik Jember yang berbeda menjadi daya tarik bagi desainer dengan mengangkat motif dari hasil bumi Kabupaten Jember, seperti coklat, kopi, dan tembakau karena setiap daerah harus punya karakter, dan batik Jember berkarakter," katanya.
Dalam momentum itu, lanjut dia, pihaknya ingin menunjukkan koleksi dari Indonesia dengan kain-kain nusantara seperti kain batik yang menggunakan warna dari bahan alam bisa mengikuti ajang peragaan busana di Paris Fashion Week 2018.
"Banyaknya pengalaman dalam kegiatan peragaan busana akan menjadi pelajaran dan evaluasi dalam mengikuti Paris Fashion Week 2018," ujarnya.
Lia Afif ingin menjadikan Indonesia sebagai kiblat fashion batik model muslim dunia dengan mengenalkan batik-batik yang memiliki karakter yang kuat seperti batik Solo, sehingga diharapkan jadi tren pakaian muslim di dunia.
Sementara pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Jember Dedi Winarno menyambut baik rencana desainer Lia Afif yang mempromosikan batik Jember dalam peragaan busana di Paris Fashion Week, sehingga batik Jember bisa go international.
"Digunakan batik Jember dalam peragaan busana di Prancis akan berdampak positif bagi Kabupaten Jember," katanya.
Baca juga: Desainer dari Jakarta dan Sumatera Selatan bidik pasar di Eropa Timur
Baca juga: Ada karya desainer Surabaya di MTV VMA 2018
Baca juga: Badgley Mischka dan SAP kolaborasi di Fashion Week
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018
Tags: