Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga akan meminta penjelasan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait keterlambatan gaji mantan pelatih tim sepak bola nasional Luis Milla.

"Kami belum mendapatkan penjelasan langsung dari PSSI apakah betul belum membayar gaji Luis Milla," kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto di Jakarta, Jumat malam.

Penjelasan PSSI, menurut Gatot, dibutuhkan menyusul reputasi Indonesia pada Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) jika ada pihak yang melaporkan terkait keterlambatan gaji Milla.

"Kami tidak ingin karena ada alasan keterlambatan pembayaran gaji, hubungan dengan Luis Milla tidak baik dan menjadi alasan untuk mencari pelatih lain," kata Gatot.

Pemerintah, lanjut Gatot, menilai prestasi Luis Milla dalam pembinaan tim sepak bola senior Merah-Putih telah bagus meskipun belum mampu mengantarkan tim Garuda ke semifinal Asian Games 2018.

Gatot mengatakan tim sepak bola nasional harus fokus untuk mempersiapkan diri mengikuti kompetisi sepak bola AFF 2018 yang akan berlangsung pada 8 November-15 Desember.

"Ketika sudah menyepakati kontrak dengan Milla apapun risikonys semestinya sudah dihitung," kata Gatot tentang Milla yang menjadi pelatih termahal di Asia Tenggara.

Kontrak Luis Milla Aspas untuk melatih tim nasional U-23 Indonesia berakhir pada Agustus 2018.

Pria yang semasa aktif bermain pernah merumput bersama dua klub raksasa Spanyol Barcelona serta Real Madrid ini telah melatih tim nasional U-23 sejak Januari 2017 dan selama itu dia beberapa kali mengisi posisi pelatih timnas senior Indonesia yang sejatinya sedang lowong.

PSSI mengklaim telah menyiapkan nama-nama pelatih lain seandainya Milla tidak menyetujui permintaan memperpanjang kontrak.

"Pastinya sudah ada nama-namanya tetapi kami belum bisa sebutkan," tutur Kepala Hubungan Media dan Promosi Digital PSSI Gatot Widakdo.