Turki kerahkan lebih banyak peralatan militer ke perbatasan Suriah
14 September 2018 17:51 WIB
Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri upacara memperingati Hari Kemenangan ke 96 di mauseleum Mustafa Kemal Attaturk di Ankara, Turki, Kamis (30/8/2018). (ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas) (ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas)
Hatay, Turki (ANTARA News) - Bala bantuan militer tiba di perbatasan Suriah di Provinsi Kilis dan Hatay, Turki Selatan, pada Kamis (13/9), termasuk tank, kata wartawan Kantor Berita Anadolu yang mengunjungi perbatasan.
Kendaraan lapis baja, howitzer Firtina (badai), tank, dan alat berat pembangunan dikerahkan ke satuan perbatasan setelah sampai di Kabupaten Reyhanli, Hatay, dan Kilis Tengah.
Turki telah memperkuat kehadiran militernya di perbatasan dengan Suriah sebab Pemerintah Suriah belum lama ini telah mengumumkan rencana untuk melancarkan serangan besar militer di Idlib, tempat tinggal lebih dari tiga juta orang Suriah, banyak di antara mereka menyelamatkan diri dari kota besar lain setelah serangan oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad.
Baca juga: Gerilyawan Suriah peroleh dukungan militer Turki jelang serangan Idlib
PBB memperingatkan bahwa serangan semacam itu akan menakibatkan bencana "kemanusiaan terburuk pada Abad 21", demikian laporan Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat siang.
Editor: Chaidar Abdullah
Kendaraan lapis baja, howitzer Firtina (badai), tank, dan alat berat pembangunan dikerahkan ke satuan perbatasan setelah sampai di Kabupaten Reyhanli, Hatay, dan Kilis Tengah.
Turki telah memperkuat kehadiran militernya di perbatasan dengan Suriah sebab Pemerintah Suriah belum lama ini telah mengumumkan rencana untuk melancarkan serangan besar militer di Idlib, tempat tinggal lebih dari tiga juta orang Suriah, banyak di antara mereka menyelamatkan diri dari kota besar lain setelah serangan oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad.
Baca juga: Gerilyawan Suriah peroleh dukungan militer Turki jelang serangan Idlib
PBB memperingatkan bahwa serangan semacam itu akan menakibatkan bencana "kemanusiaan terburuk pada Abad 21", demikian laporan Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat siang.
Editor: Chaidar Abdullah
Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018
Tags: