Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan mobil listrik asal China, Nio sedang mencatat saham di lahan milik Tesla dan berupaya merebut pangsa pasar dari Elon Musk dan perusahaan di China.

Dilansir CNBC, Kamis, Nio mencatatkan sahamnya pada Rabu di New York Stock Exchange, dan ingin memperluas jaringannya ke Eropa dan Amerika Serikat, ujar Kepala Keuangan Perusahaan, Louis Hsieh.

Hsieh mengatakan ini bukanlah perjalanan yang mudah menuju penawaran umum perdana, mengingat saat ini tengah terjadi ketegangan perdagangan antara AS dan China.

"Kami memberi tahu kepada para investor bahwa peluang Nio ke depan sangat besar. China adalah 60 persen dari pasar global dan bahkan pada tahun ini mengalami pertumbuhan 80 persen per tahun meskipun pasar mobil sedang turun," kata Hsieh.

Baca juga: SUV listrik pertama milik Audi mulai diproduksi massal

Hsieh menyebut harga mobil Nio lebih murah setengah harga dari mobil sejenis, dengan fitur yang lebih baik dan mobil yang lebih cepat.

Nio juga keluar dengan model yang akan sebanding dengan Tesla model 3 dengan perbandingan harga sekitar dua pertiga, dengan jangkauan yang lebih panjang dan akselerasi yang lebih cepat.

Tesla sendiri belum bersedia memberikan komentar terkait hal tersebut.

Baca juga: Dongfeng Nissan mulai produksi mobil listrik Sylphy Zero Emission