Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) mencari pengganti Fadlin untuk tim estafet putra selepas keputusan atlet asal Nusa Tenggara Barat itu menjadi asisten pelatih di pemusatan pelatihan nasional.

"Dari tiga nomor yang kami fokuskan ke Olimpiade, hal yang mendesak kami lakukan adalah menemukan pengganti Fadlin. Kami harus cepat menarik mereka ke pelatnas sehingga masuk tim estafet," kata Sekretaris Umum PB PASI Tigor M. Tanjung di sela-sela pemberian bonus umroh bagi para atlet atletik selepas Asian Games 2018 di Jakarta, Kamis.

Tigor mengatakan atlet-atlet calon pengganti Fadlin ditargetkan memiliki catatan 10,6 detik untuk nomor lari 100 meter sehingga dapat masuk dalam komposisi tim estafet yang terdiri dari Lalu Muhamma Zohri, Eko Rimbawan, dan Bayu Kertanegara.

"Saya sudah membahas hal ini kepada Fadlin sebelum Asian Games. Saya minta dia untuk fokus 100 persen jika memang bersedia turun dalam Asian Games," kata Tigor tentang rencana pensiun Fadlin sebagai atlet dan menjadi asisten pelatih lari jarak pendek.

Fadlin, menurut Tigor, mempunyai keunggulan pengetahuan teknik dasar berlari setelah berlatih dari pelatih kepala nomor lari jarak pendek Eni Sumartoyo dan pelatih asal Amerika Serikat Harry Marry.

Eni mengatakan calon-calon atlet daerah pengganti Fadlin adalah atlet-atlet nomor lari 100 meter dan lari 200 meter. "Pelari ketiga dalam estafet itu biasanya pelari 200 meter yang paling sesuai," ujar Eni.

Eni menambahkan salah satu atlet kandidat pengganti Fadlin adalah atlet Gorontalo Izrak Ujulun yang mengikuti ASEAN School Competition 2018. "Tapi, dia masih berstatus sebagai atlet daerah. Kami akan mengevaluasi hasil yang diraihnya dan kami akan segera menghubungi dia," kata Eni.

Sementara, tiga atlet lain dalam tim lari estafet putra atletik nasional, menurut Eni, masih akan tetap dipertahankan. "Kami akan menambah dari atlet-atlet muda," kata Eni.