Jakarta (ANTARA News) - Hubungan Republik Indonesia dengan Senegal, negara yang terletak di ujung paling barat Afrika Barat selama ini berjalan baik dan ke depan kedua negara bertekad meningkatkan kerjasama bilateral di berbagai bidang. Siaran pers Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) RI Dakar, Arifi Saiman yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, menyebutkan tekad kedua negara untuk meningkatkan kerjasama bilateral itu disampaikan dalam acara `ASEAN High Tea` di Dakar belum lama ini. "ASEAN High Tea" yang berlangsung di kediaman Dubes Malaysia di Dakar pada 24 Juli 2007 itu sendiri merupakan penyampaian pernyataan pers tentang apa dan bagaimana sosok ASEAN dalam kapasitasnya sebagai organisasi regional pada usianya yang kini menginjak 40 tahun. Menurut Arifi, penyampaian informasi tentang ASEAN merupakan bagian dari misi penyebaran informasi tentang keberadaan dan kiprah ASEAN kepada kalangan lembaga pemerintah dan masyarakat negara-negara Afrika Barat khususnya Senegal. Selain menerangkan tentang kiprah ASEAN, pihaknya juga menjelaskan hasil konkrit hubungan kerjasama RI - Senegal dalam kurun dua tahun terakhir, khususnya di sektor kerjasama transportasi maritim yang ditandai dengan kehadiran kapal PT Pelni yang sejak 1 September 2005 dicarter Pemerintah Senegal untuk melayani rute pelayaran domestik Dakar-Ziguinchor. Di samping itu diutarakan pula bahwa Indonesia saat ini tengah menjajaki upaya pembukaan kembali lembaga pusat pelatihan petani Afrika Barat di Jenoi, Gambia, serta adanya rencana misi kunjungan tim seni beladiri Pencak Silat ke Senegal dan Gambia pada sekitar penghujung tahun 2007. KUAI RI Dakar bersama para Kepala Perwakilan negara-negara ASEAN di Dakar juga menyampaikan harapannya agar ASEAN dapat menjalin hubungan kerjasama kemitraan secara lebih erat lagi dengan negara-negara di kawasan Afrika khususnya yang tergabung dalam NEPAD (New Partnership for Africa?s Development) dan ECOWAS (Enonomic Community of West African States). Rangkaian acara peringatan HUT ke-40 ASEAN yang bertema ?One ASEAN at the Heart of Dynamic Asia? itu sendiri mencapai puncaknya dengan penyelenggaraan resepsi diplomatik yang bertempat Wisma Duta KBRI Dakar pada 8 Agustus lalu, dihadiri kalangan pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat setempat serta korps diplomatik dan komunitas ASEAN di Dakar dan sekitarnya. HUT RI Disebutkan pada 17 Agustus lalu KBRI Dakar menyelenggarakan acara peringatan HUT RI ke-62 dengan pelaksanaan upacara bendera di halaman kantor KBRI Dakar yang dipimpin langsung oleh KUAI RI Dakar, Arifi Saiman, selaku pembina upacara. Seusai pelaksanaan upacara bendera, kegiatan dilanjutkan dengan acara panggung gembira, bertempat di aula Wisma Duta KBRI Dakar. Selain itu secara khusus diselenggarakan pembagian bahan sembako yang terdiri atas satu karung beras, gula dan 'cooking oil' (minyak goreng) untuk setiap staf lokal (WNI dan warga negara Senegal) yang bekerja di lingkungan KBRI Dakar. Acara itu juga dimeriahkan oleh penampilan tiga pianis cilik KBRI Dakar, yaitu Tasya G Ismail, Dea F Arifi dan Bhirawa J Arifi melalui persembahan aneka tembang klasik. Dalam konser piano itu, dua lagu klasik dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi karya composer legendaris dunia, yaitu lagu `Fur Elise` karya Ludwig Van Beeethoven dan lagu `Rondo Alla Turca karya Wolfgang Amadeus Mozar, berhasil dimainkan secara prima oleh Bhirawa J Arifi. (*)