BKKBN tingkatkan metode kontrasepsi jangka panjang di faskes TNI
12 September 2018 22:45 WIB
Suasana pembukaan Forum Peningkatan Pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang pada Faskes TNI di Bogor, Jawa Barat, Rabu malam (12/9/2018). (ANTARA/Aditya Ramadhan)
Bogor (ANTARA News) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana meningkatkan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang di fasilitas kesehatan pemerintah atau TNI dalam menindaklanjuti nota kesepahaman tentang Penguatan dan Percepatan Pencapaian Sasaran Program KKBPK.
Pelaksana tugas Kepala BKKBN Sigit Priohutomo saat meresmikan Forum Peningkatan Pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang pada Faskes TNI di Bogor, Rabu malam, mengatakan dengan adanya kerja sama dengan TNI tersebut diharapkan dapat membantu mengendalikan angka Total Fertility Rate (FTR) di rentang 2,1 anak per wanita.
Dengan bersinerginya BKKBN dengan TNI, penggunaan fasilitas kesehatan milik TNI untuk pelayanan KB berbagai metode kontrasepsi, serta jaringan organisasi Dharma Pertiwi di mana istri para anggota TNI juga bisa menyebarluaskan program KB.
Sigit menyarankan agar metode uang digunakan adalah kontrasepsi jangka panjang. "Keuntungan jangka panjang pelayananya cukup satu kali tidak bolak-balik ke faskes, potensi kegagalan KB-nya juga kecil," kata Sigit.
Sigit mengatakan forum yang diadakan antara BKKBN dan TNI tersebut merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman Bersama antara TNI dengan BKKBN dalam pelaksanaan Revitalisasi Program KB Nasional.
Sigit berharap kerja sama yang dilakukan dengan TNI juga akan merambah ke bidang lain tidak hanya soal KB, melainkan juga pada bidang kependudukan.
"Tapi juga program lain seperti pembangunan keluarga, bina keluarga balita, kita juga dalam upaya menurunkan prevalensi stunting yang masih tinggi skitar 30 persen. Kemudian bina keluarga remaja. Diharapkan TNI bisa mengajak remaja-remaja merencankan pendidikan, kesehatan, dan bagaimana mrreka nanti berkeluarga," kata Sigit.
Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayor Jenderal Ben Rimba mengatakan TNI siap mendukung penuh program BKKBN dengan memberikan fasilitas kesehatan milik TNI untuk digunakan dalam pelaksanaan program KB.
"Pada intinya TNI siap bekerja sama dalam mendukung BKKBN menyukseskan programnya. TNI akan berada di bawah kendali BKKBN dalam hal pengaturan kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga. Apapun nanti program BKKBN, TNI siap mendukung dari sisi fasilitas kesehatan sampai seluruh jajaran pihak kami," kata Ben Rimba.
Baca juga: Implan banyak disukai akseptor KB
Pelaksana tugas Kepala BKKBN Sigit Priohutomo saat meresmikan Forum Peningkatan Pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang pada Faskes TNI di Bogor, Rabu malam, mengatakan dengan adanya kerja sama dengan TNI tersebut diharapkan dapat membantu mengendalikan angka Total Fertility Rate (FTR) di rentang 2,1 anak per wanita.
Dengan bersinerginya BKKBN dengan TNI, penggunaan fasilitas kesehatan milik TNI untuk pelayanan KB berbagai metode kontrasepsi, serta jaringan organisasi Dharma Pertiwi di mana istri para anggota TNI juga bisa menyebarluaskan program KB.
Sigit menyarankan agar metode uang digunakan adalah kontrasepsi jangka panjang. "Keuntungan jangka panjang pelayananya cukup satu kali tidak bolak-balik ke faskes, potensi kegagalan KB-nya juga kecil," kata Sigit.
Sigit mengatakan forum yang diadakan antara BKKBN dan TNI tersebut merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman Bersama antara TNI dengan BKKBN dalam pelaksanaan Revitalisasi Program KB Nasional.
Sigit berharap kerja sama yang dilakukan dengan TNI juga akan merambah ke bidang lain tidak hanya soal KB, melainkan juga pada bidang kependudukan.
"Tapi juga program lain seperti pembangunan keluarga, bina keluarga balita, kita juga dalam upaya menurunkan prevalensi stunting yang masih tinggi skitar 30 persen. Kemudian bina keluarga remaja. Diharapkan TNI bisa mengajak remaja-remaja merencankan pendidikan, kesehatan, dan bagaimana mrreka nanti berkeluarga," kata Sigit.
Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayor Jenderal Ben Rimba mengatakan TNI siap mendukung penuh program BKKBN dengan memberikan fasilitas kesehatan milik TNI untuk digunakan dalam pelaksanaan program KB.
"Pada intinya TNI siap bekerja sama dalam mendukung BKKBN menyukseskan programnya. TNI akan berada di bawah kendali BKKBN dalam hal pengaturan kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga. Apapun nanti program BKKBN, TNI siap mendukung dari sisi fasilitas kesehatan sampai seluruh jajaran pihak kami," kata Ben Rimba.
Baca juga: Implan banyak disukai akseptor KB
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018
Tags: