Jakarta (ANTARA News) - Vivo Mobile Indonesia hari ini memboyong ponsel kelas menengah ke atas V11 Pro di tengah kondisi rupiah yang sedang melemah terhadap dolar Amerika.

"Kami lihat kemampuan pasar milenial, menengah ke atas," kata General Brand Manager for Brand and Activation Vivo Mobile Indonesia, Eddy Kusuma, seusai acara peluncuran di Jakarta, Rabu.

Daya beli pasar menjadi acuan Vivo dalam menentukan harga produk yang mereka jual di Indonesia. Eddy mengakui terdapat sejumlah komponen yang harus didatangkan dari luar negeri, namun, Vivo berkomitmen untuk menjaga harga produk-produk mereka.

"Kami komitmen untuk menjaga stabilitas harga. Kami komitmen untuk memberikan harga bagi target kami, milenial," kata dia.

Kendati Vivo selalu menggarap segmen menengah di Indonesia, merk ponsel asal China ini berpendapat mereka harus hati-hati jika ingin mengenalkan produk mewah. Vivo memilih bertahap dalam mengenalkan pergeseran produk dan harga untuk pasar ini.

Salah satu bentuk keseriusan Vivo di Indonesia adalah dengan mendirikan pabrik perakitan yang berlokasi di Tangerang.