Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc membahas sejumlah hal termasuk tantangan revolusi industri 4.0.

Presiden Jokowi saat bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc di National Convention Center, Hanoi, Rabu, menyatakan harapan agar di masa mendatang kedua negara dapat bermitra secara strategis untuk menghadapi situasi ekonomi global dan tantangan revolusi industri 4.0.

Selain itu, Presiden Jokowi juga berharap bersama Vietnam dapat meningkatkan kerja sama dan berkolaborasi dalam pengembangan ekonomi kreatif dan digital di kawasan sebagaimana disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudin.

Ia sekaligus menyampaikan ucapan selamat atas peringatan ke-73 Hari Nasional Vietnam yang jatuh pada 2 September 2018 lalu.
"Saya ingin mengucapkan selamat atas peringatan ke-73 Hari Nasional Vietnam pada tanggal 2 September 2018. Semoga perdamaian dan kemakmuran senantiasa menyertai rakyat Vietnam," ucapnya.

Dalam pertemuan itu juga, keduanya membicarakan kemungkinan bagi kedua negara untuk dapat meningkatkan kerja sama dan berkolaborasi dalam pengembangan ekonomi kreatif dan digital di kawasan.

"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih atas konfirmasi Yang Mulia untuk hadir pada ASEAN Leaders' Gathering (ALG) di Bali, 11 Oktober 2018," imbuhnya.

Kepala Negara menyebut bahwa pertemuan ALG ini menjadi sangat penting di tengah situasi ekonomi global yang makin tidak menentu. Pertemuan tersebut juga menjadi momentum yang tepat bagi ASEAN untuk dapat berbicara lebih banyak kepada dunia.

"Kesempatan bagi ASEAN menunjukkan kepada dunia ketahanan ekonomi ASEAN serta komitmen kuat ASEAN terhadap pembangunan dan pengentasan kemiskinan," kata Presiden.

Sementara itu, PM Vietnam menyampaikan apresiasi atas kehadiran Presiden Jokowi di WEF.
Selain itu, PM Vietnam mengatakan pentingnya kedua untuk negara saling mendukung.

"Kita harus dapat memanfaatkan kondisi global seperti sekarang ini dan juga adanya revolusi industri 4.0,” ucap PM Vietnam.

Hadir mendampingi Presiden adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.