Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi berupaya membangun sinergi para pelaku pengembangan Klaster Inovasi Nilam Aceh untuk meningkatkan pemanfaatan potensi ekonomi tumbuhan penghasil minyak atsiri itu melalui penerapan teknologi.

"Klaster Inovasi Nilam Aceh merupakan sebuah model pendekatan untuk peningkatan ekonomi rakyat, mendorong kolaborasi dan sinergi pelaku inovasi khususnya untuk industri nilam di Aceh," kata Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Djumain Appe dalam rapat koordinasi pengembangan klaster inovasi untuk nilam Aceh dan kelapa Minahasa Selatan di Jakarta, Senin.

"Kita mendukung perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk bersinergi membangun kembali kejayaan nilam Aceh," ia menambahkan.

Pengembangan klaster inovasi nilam Aceh, menurut dia, melibatkan Atsiri Research Center Universitas Syiah Kuala (perguruan tinggi); Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya, dan Bank Indonesia (pemerintah); PT Haldin Pasifik Semesta, PT General Aromatik dan Koperasi Industri Nilam Aceh (pelaku usaha); serta Forum Nilam Aceh dan Dewan Atsiri Aceh selaku wakil unsur masyarakat.

Djumain mengatakan dalam hal ini perguruan tinggi dapat berperan sebagai pusat keunggulan dalam menghasilkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat guna mendukung pengembangan Klaster Inovasi Nilam Aceh, yang diinisiasi Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada 2017.

Dengan dukungan Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Atsiri Research Center Universitas Syiah Kuala telah membantu pengembangan ketel penyulingan nilam, pengembangan produk turunan nilam, dan pembuatan lahan percontohan nilam di Aceh Jaya.

Kepala Atsiri Research Center Universitas Syiah Kuala Syaifullah Muhammad mengatakan pemerintah Kabupaten Aceh Jaya telah menyediakan dua hektare lahan di Desa Seuneubok Padang, Kecamatan Teunom, untuk pusat Klaster Inovasi Nilam Aceh.

Sementara Dinas Perindustrian Aceh menyusun rencana induk pengembangan dan studi lingkungan menggunakan anggaran pemerintah tahun 2018, Bappeda Aceh menyiapkan dokumen Rencana Aksi Sistem Inovasi Daerah Industri Nilam dan Roadmap Atsiri Aceh 2017.

Djumain mendorong pihak-pihak terkait bekerja sama mengembangkan klaster inovasi nilam untuk menjadikan nilam sebagai salah satu produk ekspor strategis Indonesia.

Baca juga: Wagub: nilam Aceh terbaik di dunia