Wamena (ANTARA News) - Bupati Jayawijaya John Wempi Wetipo segera menelusuri mafia minyak yang menyebabkan sejumlah kuota BBM di sana hilang dari peredaran.
Bupati John Wempi Wetipo saat di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Minggu, mengatakan berdasarkan informasi yang diterima dari pihak kementerian terkait, jumlah BBM yang dialokasikan untuk Jayawijaya sangat cukup atau sesuai dengan prediksi pemerintah kabupaen untuk kebutuhan masyarakat.
Walau tidak menyebutkan secara pasti kuota BBM yang selama ini dialokasikan dan jumlah yang hilang dari peredaran, tetapi dia memastikan ada separuh jatah BBM yang raib.
"Pertanyaannya apakah Pertamina yang kurangi atau jatuhnya kemana? Ini yang jadi pertanyaan. Perbedaan data kuota yang disampaikan (kementerian) lebih besar, tetapi kenyataan yang (Pemerintah Jayawijaya) diterima kecil sehingga itu yang ingin kita cari tahu persoalannya. Kira-kira hilangnya dimana," katanya.
Bupati menduga ada oknum-oknum yang mengendalikan permainan itu. Walau pemerintah sudah melakukan pengawasan namun tetap saja kuota yang diterima tidak sesuai dengan yang disampaikan kementerian terkait.
"Saya lihat banyak permainan juga. Siapa yang lakukan saya juga tidak tahu. Pengawasan sudah dilakukan tetapi kenapa masih bisa bocor," katanya.
Akibat hilangnya separuh kuota BBM untuk Jayawijaya, kebutuhan untuk konsumen di sana masih kurang sehingga pemkab memberlakukan sistem kupon bagi pengendara yang hendak membeli BBM.
"Kita tahu BBM itu alokasinya sekian, ternyata yang diterima lebih kurang dari pada yang sudah ada. Berapa banyak yang hilang kita belum tahu dan kita akan hitung lagi," katanya.
Bupati mengatakan dalam waktu dekat akan memanggil APMS di wilayah itu untuk membahas masalah BBM.
Bupati Jayawijaya telusuri mafia minyak
10 September 2018 04:41 WIB
ilustrasi: Sebuah mobil tangki BBM Satu Harga (ANTARA /Jessica Helena Wuysang)
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: