Denpasar (ANTARA News) - Gubernur Bali Wayan Koster menginginkan semua pembangkit listrik dan pemenuhan kebutuhan energi di Pulau Dewata yang ramah lingkungan, sejalan dengan visi dan misinya "Nangun Sat Kerthi Loka Bali".

"Energi di Bali itu harus ramah lingkungan dan berkelanjutan, jadi pembangkit listrik yang ada di Celukan Bawang, Buleleng itu yang menggunakan batubara harus dikonversi ke bahan bakar gas," kata Koster saat menyampaikan pidato dalam Sidang Paripurna Istimewa DPRD Bali dengan agenda Serah Terima Jabatan Gubernur Bali, di Denpasar, Sabtu.

Koster mengemukakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan yang dimaksud di antaranya pembangkit listrik tenaga air bisa dari air laut, air terjun dan danau. Bisa juga dari tenaga matahari dan pembangkit listrik dengan energi terbarukan.

Visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, itu di antaranya mengandung makna bahwa menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama (warga) dan "gumi" Bali yang sejahtera dan bahagia.

Agenda yang ditekankannya pada pemaparan tersebut adalah tentang janji kampanyenya "One Island One Managament and One Commando".

Hal itu karena Bali sebagai pulau adalah satu kesatuan dengan daerah yang saling mendukung. Untuk itu, dia berharap bisa terjadi pemerataan pembangunan dan ekonomi di seluruh Bali.

"Pajak hotel dan restoran (PHR) memang banyak terfokus di daerah Bali selatan sehingga ekonomi di sana cukup bagus, untuk itu kita ke depan akan pikirkan supaya terjadi pemerataan di seluruh Bali," ujarnya.

Baca juga: Gangguan sistem kelistrikan Jawa-Bali berangsur normal

Koster menambahkan, berbagai program yang akan menjadi prioritas ke depan seperti bidang pendidikan, kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, serta lainnya akan segera ditindaklanjuti sehingga bisa rampung dalam periode lima tahun kepemimpinannya.

Tak lupa, dalam kesempatan itu ia juga mengapresiasi kinerja Gubernur Bali sebelumnya yang telah meletakkan pondasi perekonomian Bali sehingga bisa menjadi baik seperti sekarang.

"Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Made Mangku Pastika untuk kinerja sepuluh tahun ke belakang," ujarnya.

Acara ini juga dihadiri Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Gubernur Bali periode 2008-2018 Made Mangku Pastika, Staf Ahli Ekonomi dan Pembangunan yang juga menjabat Penjabat Gubernur Bali dan tokoh-tokoh masyarakat Bali.

Baca juga: Kehangatan pantai Bali hadir di London
Baca juga: Importir China akui kualitas manggis Bali
Baca juga: Mentan lepas ekspor manggis Bali, langsung ke China