Mitsubishi Fuso bidik komunitas truk tingkatkan penjualan
8 September 2018 20:55 WIB
Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Duljatmono (ketiga dari kiri) bersama panitia dan juri kontes modifikasi membuka Jogjakarta Truck Festival di Jogjakarta Expo Centre, Sabtu (8/9) (HO/Antaranews)
Yogyakarta, (ANTARA News) - Mitsubishi Fuso membidik kalangan komunitas yang tengah berkumpul di ajang kontes modifikasi Jogjakarta Truck Festival untuk meningkatkan penjualan dan memperkuat pangsa pasar.
"Festival ini memberi dampak positif terhadap perkembangan industri dan bisnis otomotif, khususnya truk," kata Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Duljatmono di sela-sela Jogjakarta Truck Festival (JTF) di Yogyakarta, Sabtu.
Ia mengatakan kreativitas dari para pemilik dan pengguna truk yang ikut pada kontes modifikasi tersebut patut diacungi jempol karena membuat truk tidak hanya sekedar kendaraan fungsional, tapi juga berseni tinggi.
Lukisan dan gambar-gambar, serta kata-kata yang menghiasi tubuh truk mengungkapkan tingkat kreativitas mereka yang tinggi.
Tidak hanya itu, mereka pun melengkapi tubuh dan interior truk dengan aksesoris yang membuat kendaraan niaga itu tampil sangat beda dengan aslinya
"Truk di sini bukan hanya fungsi (sebagai kendaraan) tapi juga ada seninya," kata Duljatmono yang biasa disapa Momon.
Jogjakarta Truck Festival itu diikuti sekitar 200 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Yogyakarta, Kudus, Mojokerto, Malang, Blitar, Jakarta, Cirebon, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, dan Bali.
Ajang itu, kata Duljatmono, merupakan kontes modifikasi truk terbesar yang diikuti berbagai pemilik dan pengguna truk di Indonesia, sehingga KTB sebagai agen pemegang merek (APM) Mitsubishi Fuso mensponsori kegiatan tersebut.
"Festival ini memberi dampak positif secara `branding` . Kami melihat peluang itu," katanya.
Penjualan truk Mitsubishi Fuso di Yogyakarta saja tidak besar, "Hanya sembilan persen," ujar Duljatmono.
Namun komunitas truk JTF yang besar membuka peluang, untuk meningkatkan pasar dan penjualan Mitsubishi Fuso yang tahun ini ditargetkan menembus angka 53 ribu unit dengan pangsa pasar 46 persen.
Baca juga: Pasar lagi bagus, penjualan truk Fuso tak terganggu meski harga naik
"Festival ini memberi dampak positif terhadap perkembangan industri dan bisnis otomotif, khususnya truk," kata Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Duljatmono di sela-sela Jogjakarta Truck Festival (JTF) di Yogyakarta, Sabtu.
Ia mengatakan kreativitas dari para pemilik dan pengguna truk yang ikut pada kontes modifikasi tersebut patut diacungi jempol karena membuat truk tidak hanya sekedar kendaraan fungsional, tapi juga berseni tinggi.
Lukisan dan gambar-gambar, serta kata-kata yang menghiasi tubuh truk mengungkapkan tingkat kreativitas mereka yang tinggi.
Tidak hanya itu, mereka pun melengkapi tubuh dan interior truk dengan aksesoris yang membuat kendaraan niaga itu tampil sangat beda dengan aslinya
"Truk di sini bukan hanya fungsi (sebagai kendaraan) tapi juga ada seninya," kata Duljatmono yang biasa disapa Momon.
Jogjakarta Truck Festival itu diikuti sekitar 200 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Yogyakarta, Kudus, Mojokerto, Malang, Blitar, Jakarta, Cirebon, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, dan Bali.
Ajang itu, kata Duljatmono, merupakan kontes modifikasi truk terbesar yang diikuti berbagai pemilik dan pengguna truk di Indonesia, sehingga KTB sebagai agen pemegang merek (APM) Mitsubishi Fuso mensponsori kegiatan tersebut.
"Festival ini memberi dampak positif secara `branding` . Kami melihat peluang itu," katanya.
Penjualan truk Mitsubishi Fuso di Yogyakarta saja tidak besar, "Hanya sembilan persen," ujar Duljatmono.
Namun komunitas truk JTF yang besar membuka peluang, untuk meningkatkan pasar dan penjualan Mitsubishi Fuso yang tahun ini ditargetkan menembus angka 53 ribu unit dengan pangsa pasar 46 persen.
Baca juga: Pasar lagi bagus, penjualan truk Fuso tak terganggu meski harga naik
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: