Jakarta (ANTARA News) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menghadiri acara Hari Nasional ke-70 Republik Rakyat Demokratik Korea Utara di kantor Kedutaan Besar Korea Utara Jakarta.

Dalam siaran pers yang diterima Antara Jakarta, Sabtu (8/9) Menteri Eko menyampaikan ucapan selamat kepada pemerintah dan segenap rakyat di Korea Utara pada peringatan ke-70 hari nasional negara itu.

Mendes Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro menegaskan persahabatan antara Indonesia dan Korea Utara sudah terjalin sejak lama yang dirintis oleh para pendiri kedua bangsa ini. Persahabatan itu telah dilakukan oleh Presiden Soekarno dan Mr Kim Il Sung.

"Indonesia akan terus menghargai dan mementingkan hubungan bilateral dengan Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) yang telah menjadi teman lama selama lebih dari 50 tahun. Indonesia yakin bahwa persahabatan yang didirikan di atas landasan yang kuat yang ditetapkan oleh para pendiri kami akan terus berkembang dan berkembang," katanya.

Indonesia menyakini bahwa perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea akan melayani kepentingan bersama semua pihak terkait dan karena itu harus dicapai melalui upaya bersama.

"Indonesia siap mendukung dan memfasilitasi untuk memainkan peran yang lebih besar dalam menciptakan semenanjung Korea yang damai dan stabil melalui dialog dan solusi damai lainnya," katanya.

Eko juga menyampaikan apresiasi kepada Korea Utara dalam mendukung keberhasilan Asian Games dengan mengirimkan atlet dan official serta pejabat besar pada Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang kemarin.

"Kehadiran Wakil Perdana Menteri Korea Utara Ri Ryong Nam dan Perdana Menteri Republik Korea telah mengirim pesan yang kuat kepada dunia tentang pentingnya acara olahraga sebagai media yang efektif untuk perdamaian dan persahabatan," katanya.

Baca juga: Pendamping desa menyerahkan Rp500 juta untuk pemulihan pascagempa Lombok
Baca juga: Beda tantangan, transmigrasi kembangkan model investasi
Baca juga: Kemendes PDTT dorong pangan NTT bersaing di global