Jalur pendakian Sindoro ditutup karena kebakaran
8 September 2018 18:40 WIB
Asap mengepul dari kebakaran hutan gunung Sindoro difoto dari Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo, Tengah, Sabtu (8/9/2018). Kebakaran sejak Jumat (7/9) siang tersebut terjadi di lahan hutan dan ilalang yang berada pada petak 7B area Perhutani KPH Kedu Utara, Canggal, Candiroto, Temanggung dan masih dalam proses pemadaman oleh Perhutani, BPBD dan masyarakat. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc)
Jakarta (ANTARA News) - Jalur pendakian Gunung Sindoro di Kabupaten Wonosobo dan Temanggung, Jawa Tengah, ditutup karena kebakaran hutan dan lahan, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu.
Area Petak 10 di Gunung Sindoro terbakar pada Sabtu pukul 14.59 WIB, dan apinya kemudian menjalar ke area sekitarnya.
"Musim kemarau menyebabkan semak belukar kering dan mudah terbakar. Namun, alam tidak akan membakar dirinya," kata Sutopo dalam pernyataan tertulis.
Menurut laporan masyarakat, pada Jumat malam (7/9) pukul 21.00 WIB mulai terlihat titik api di pos 2 Gunung Sindoro wilayah Kabupaten Wonosobo. Api terus merembet ke Timur dan sampai ke wilayah hutan di Kabupaten Temanggung pada pukul 11.00 WIB, Sabtu.
"Sampai saat ini api masih terus merembet. Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran tersebut. Perhutani menutup semua jalur pendakian terhitung Sabtu hingga batas waktu yang belum ditentukan," jelas Sutopo.
Sutopo mengatakan upaya pemadaman terus dilakukan secara manual oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, petugas Perhutani, relawan dan masyarakat.
Kebakaran, menurut dia, sulit dipadamkan karena keterbatasan air, peralatan dan lokasi yang berada di lereng-lereng gunung yang sulit dijangkau.
"Angin bertiup kencang sehingga api cepat merambat. Masyarakat khususnya pendaki diminta mentaati penutupan jalur pendakian Gunung Sindoro," katanya.
Baca juga:
Kemarau lebih panjang, risiko kekeringan-kebakaran meningkat
Sekitar 30 hektare area hutan Gunung Lawu terbakar
Area Petak 10 di Gunung Sindoro terbakar pada Sabtu pukul 14.59 WIB, dan apinya kemudian menjalar ke area sekitarnya.
"Musim kemarau menyebabkan semak belukar kering dan mudah terbakar. Namun, alam tidak akan membakar dirinya," kata Sutopo dalam pernyataan tertulis.
Menurut laporan masyarakat, pada Jumat malam (7/9) pukul 21.00 WIB mulai terlihat titik api di pos 2 Gunung Sindoro wilayah Kabupaten Wonosobo. Api terus merembet ke Timur dan sampai ke wilayah hutan di Kabupaten Temanggung pada pukul 11.00 WIB, Sabtu.
"Sampai saat ini api masih terus merembet. Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran tersebut. Perhutani menutup semua jalur pendakian terhitung Sabtu hingga batas waktu yang belum ditentukan," jelas Sutopo.
Sutopo mengatakan upaya pemadaman terus dilakukan secara manual oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, petugas Perhutani, relawan dan masyarakat.
Kebakaran, menurut dia, sulit dipadamkan karena keterbatasan air, peralatan dan lokasi yang berada di lereng-lereng gunung yang sulit dijangkau.
"Angin bertiup kencang sehingga api cepat merambat. Masyarakat khususnya pendaki diminta mentaati penutupan jalur pendakian Gunung Sindoro," katanya.
Baca juga:
Kemarau lebih panjang, risiko kekeringan-kebakaran meningkat
Sekitar 30 hektare area hutan Gunung Lawu terbakar
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: