Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memerintahkan Dinas Perhubungan menyurati perusahaan-perusahaan bus untuk meminta mereka memeriksa kesehatan sopir serta perlengkapan keselamatan bus menyusul kecelakaan bus yang menewaskan belasan orang di Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Sabtu.

"Karena saya dengar ada indikasi rem blong yang menyebabkan kecelakaan," katanya di Bandung.

Dia ingin instansinya bergerak cepat menangani korban kecelakaan dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah kejadian serupa berulang.

"Dengan adanya warning (peringatan) dari Gubernur ini memastikan agar hari esok dan kedepannya tidak terjadi lagi kecelakaan yang diakibatkan kelalaian supir dan ketidaksempurnaan sistem pengamanan," jelas dia.

Saat ini dia menyatakan masih menunggu laporan resmi dari intansi terkait perihal faktor penyebab kecelakaan bus yang menurut data sementara telah menyebabkan 17 orang meninggal dunia dan belasan lainnya terluka itu.

Setelah mendapatkan laporan rinci, ia akan menggelar rapat dengan Dinas Perhubungan Jawa Barat untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Memastikan apakah ini faktor oleh tikungan, kemiringan atau apapun. Kalau itu masalahnya kita akan ambil sebuah tindakan engineering untuk memperbaikinya," tambah dia.

Ia juga menyampikan belasungkawa kepada keluarga korban kecelakaan itu.

"Bagi mereka yang ditinggalkan saya turut berduka cita, mudah-mudahan diberikan kesabaran dan ketabahan," kata dia.

Bus pariwisata yang mengangkut 31 karyawan PT Catur Putra Raya Bogor dan dua awak bus jatuh ke jurang di Kampung Bantar Selang, Desa/Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Sabtu, menyebabkan setidaknya 17 orang meninggal dunia dan belasan orang terluka.

Baca juga:
Korban tewas bus masuk jurang menjadi 17 orang
Ridwan Kamil berduka atas kecelakaan bus di Cikidang