Prabowo bilang tim sukses soal teknis, pelemahan rupiah persoalan bangsa
7 September 2018 21:52 WIB
Dokumentasi Prabowo Subianto (kedua kiri) saat berdialog dengan warga korban gempa di Posko pengungsian Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Rabu (5/9/2018). (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Jakarta (ANTARA News) - Bakal calon presiden, Prabowo Subianto, menilai tim sukses pemenangan di Pemilu Presiden 2019 adalah hal teknis namun masalah ekonomi --khususnya pelemahan rupiah-- merupakan persoalan bangsa sehingga harus diutamakan.
Hal itu dikatakan Prabowo terkait belum diumumkannya komposisi tim sukses Prabowo-Sandiaga namun lebih mengutamakan pernyataan sikap terkait pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
"Masalah ekonomi adalah persoalan bangsa, ini masalah fundamental bangsa yang muncul di mana-mana. Bagaimana kita harus hati-hati terhadap rupiah dan bertanggung jawab, dan kami tidak mau bicara tanpa perhitungan," kata Prabowo dalam konferensi pers di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat.
Dia mengakui pertemuan pimpinan parpol koalisi Prabowo-Sandiaga pada Jumat khusus menyoroti persoalan pelemahan rupiah terhadap dolar, atas permintaan berbagai kalangan untuk merespon persoalan tersebut.
Menurut dia, koalisi Prabowo-Sandiaga membahas pelemahan rupiah secara rasional berdasarkan data dan fakta yang dihadapi masyarakat dan terkait Timses bisa diselesaikan sambil berjalan.
"Tanggal 20 September kami harus menyampaikan kepada KPU terkait Timses, saat ini baru 7 September sehingga masih ada waktu 13 hari. Kami terus finalisasi untuk dilengkapi dan pada saatnya yang tepat akan diumumkan," ujarnya.
Dia mengatakan masalah timses tidak ada masalah prinsip diantara semua parpol koalisi dan berjalan secara alamiah serta akan disampaikan pada waktunya.
Menurut dia, koalisi Prabowo-Sandiaga tidak akan mengambil langkah "impor pemain" dalam komposisi tim sukses sehingga hanya mengandalkan "paket hemat" dalam komposisinya.
Bakal calon wakil presiden, Sandiaga Uno, mengatakan, berdasarkan kunjungannya di berbagai daerah, masyarakat tidak pernah menanyakan komposisi tim sukses pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Masyarakat selalu menanyakan masalah ekonomi seperti harga kebutuhan bahan pokok yang naik dan lapangan kerja yang sulit. Rakyat tidak pernah menanyakan terkait Tim Sukses," katanya.
Dia mengatakan koalisi Prabowo-Sandiaga tidak mau terdiskoneksi dengan keinginan rakyat yang selalu menyampaikan aspirasi dan keluhannya terkait kondisi ekonomi yang masih sulit.
Menurut dia, kondisi ekonomi saat ini sangat sulit, misalnya di pedagang tempe yang mengecilkan ukuran tempe dan diibaratkan setipis kartu debit di Anjungan Tunai Mandiri.
"Saya bertemu ibu Yuli di Duren Sawit yang mengatakan ukuran tahu yang diproduksinya dikecilkan karena tidak mungkin menaikan harga tahu disebabkan faktor daya beli," katanya.
Hal itu dikatakan Prabowo terkait belum diumumkannya komposisi tim sukses Prabowo-Sandiaga namun lebih mengutamakan pernyataan sikap terkait pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
"Masalah ekonomi adalah persoalan bangsa, ini masalah fundamental bangsa yang muncul di mana-mana. Bagaimana kita harus hati-hati terhadap rupiah dan bertanggung jawab, dan kami tidak mau bicara tanpa perhitungan," kata Prabowo dalam konferensi pers di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat.
Dia mengakui pertemuan pimpinan parpol koalisi Prabowo-Sandiaga pada Jumat khusus menyoroti persoalan pelemahan rupiah terhadap dolar, atas permintaan berbagai kalangan untuk merespon persoalan tersebut.
Menurut dia, koalisi Prabowo-Sandiaga membahas pelemahan rupiah secara rasional berdasarkan data dan fakta yang dihadapi masyarakat dan terkait Timses bisa diselesaikan sambil berjalan.
"Tanggal 20 September kami harus menyampaikan kepada KPU terkait Timses, saat ini baru 7 September sehingga masih ada waktu 13 hari. Kami terus finalisasi untuk dilengkapi dan pada saatnya yang tepat akan diumumkan," ujarnya.
Dia mengatakan masalah timses tidak ada masalah prinsip diantara semua parpol koalisi dan berjalan secara alamiah serta akan disampaikan pada waktunya.
Menurut dia, koalisi Prabowo-Sandiaga tidak akan mengambil langkah "impor pemain" dalam komposisi tim sukses sehingga hanya mengandalkan "paket hemat" dalam komposisinya.
Bakal calon wakil presiden, Sandiaga Uno, mengatakan, berdasarkan kunjungannya di berbagai daerah, masyarakat tidak pernah menanyakan komposisi tim sukses pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Masyarakat selalu menanyakan masalah ekonomi seperti harga kebutuhan bahan pokok yang naik dan lapangan kerja yang sulit. Rakyat tidak pernah menanyakan terkait Tim Sukses," katanya.
Dia mengatakan koalisi Prabowo-Sandiaga tidak mau terdiskoneksi dengan keinginan rakyat yang selalu menyampaikan aspirasi dan keluhannya terkait kondisi ekonomi yang masih sulit.
Menurut dia, kondisi ekonomi saat ini sangat sulit, misalnya di pedagang tempe yang mengecilkan ukuran tempe dan diibaratkan setipis kartu debit di Anjungan Tunai Mandiri.
"Saya bertemu ibu Yuli di Duren Sawit yang mengatakan ukuran tahu yang diproduksinya dikecilkan karena tidak mungkin menaikan harga tahu disebabkan faktor daya beli," katanya.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: