Jakarta (ANTARA News) - Hasil yang dicapai petinju Chris John dan dua pasangan bulutangkis, Nova Widianto/Lilyana Natsir dan Markis Kido/Hendra Setiawan, menjadi juara dunia diharapkan dapat memotivasi bangkitnya olahraga di Tanah Air, kata Ketua Umum KONI, Rita Subowo. "Keberhasilan mereka diharapkan memotivasi bangkitnya olahraga di Tanah Air dengan catatan Chris John, serta Butet (Lilyana) dan kawan-kawan dapat membangkitkan semangat kawan-kawan mereka agar jangan menyerah pada situasi yang serba kurang ini," ujar Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Rita Subowo, saat menerima para juara dunia tersebut di Sekretariat KONI di Senayan, Jakarta, Rabu. Akhir pekan lalu, Chris John mampu mempertahankan gelar juara dunia kelas bulu versi WBA untuk ketujuhkalinya, sedangkan ganda campuran Nova/Lilyana dan ganda putra Markis/Hendra berhasil merebut gelar pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis di Malaysia pada waktu yang sama. Bagi Nova/Lilyana gelar yang diraih di Putra Stadium, Bukit Jalil, Malaysia itu merupakan gelar kedua setelah di Anaheim, Amerika Serikat (AS) pada 2005 juga meraih gelar yang sama. Rita yakin meskipun kondisi pembinaan olahraga di Tanah Air dalam keadaan serba terbatas, dengan semangat dan kerja keras para atlet mampu mencetak prestasi yang membanggakan seperti yang diraih para juara dunia itu. Pada acara yang dihadiri Chris John, pasangan Nova/Lilyana dan Hendra Setiawan serta beberapa Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) itu, Rita menyampaikan "tali asih" berupa uang tunai bagi keempat juara dunia tersebut, serta kepada Sony Dwi Kuncoro yang menjadi "runner-up" tunggal putra di Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Markis Kido dan Sony tidak menghadiri acara tersebut karena Markis sedang mendampingi ayahnya yang sedang sakit, sedang Sony berada di Surabaya untuk menerima penghargaan dari daerah asalnya itu. Sebelumnya, para atlet berprestasi itu juga diterima Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora), Adhyaksa Dault, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ditanya mengenai kesulitan dana sebesar Rp25 miliar yang disampaikan Ketua Umum PB PBSI Sutiyoso untuk persiapan Olimpiade dan menjadi tuan rumah kejuaraan beregu Piala Thomas dan Uber, Rita mengatakan, akan bekerjasama dengan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga untuk menanggulanginya. "Kalau memang pendanaan tersebut betul-betul menjadi dorongan dan memberi fasilitas latihan sehingga mereka bisa menghasilkan lebih banyak medali, kami akan bekerjasama dengan Menegpora untuk mengatasinya," kata Rita. Saat menyambut kedatangan para pebulutangkis dari Malaysia, Senin (20/8), Sutiyoso menyampaikan Bahwa PBSI membutuhkan dana Rp25 miliar untuk persiapan Olimpiade Beijing dan menjadi tuan rumah Piala Thomas/Uber tahun depan. "Kalau pemerintah mau membiayai, tradisi emas Olimpiade bisa kita jaga," kata Sutiyoso ketika itu. Ia memperkirakan empat nomor, yakni ganda campuran, ganda putra, ganda putri dan tunggal putra, berpeluang meraih medali emas Olimpiade. (*)