Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi untuk hari kedua berturut-turut pada Kamis (Jumat pagi WIB), didukung oleh pelemahan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 3,0 dolar AS atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 1.204,3 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,13 persen menjadi 95,09 pada pukul 19.40 GMT.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Sementara untuk saham-saham, Indeks Dow Jones Industrial Average mencatat kenaikan tipis pada Kamis (6/9), tetapi pasar yang lebih luas berada di bawah tekanan, sehingga membantu meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe-haven.

Sehari sebelumnya, harga emas berjangka juga naik karena kekhawatiran tentang negosiasi perdagangan antara AS dan Kanada dan pelemahan dalam dolar AS membantu meningkatkan daya tarik investasi logam mulia.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 3,9 sen AS atau 0,27 persen, menjadi menetap di 14,181 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober naik 6,6 dolar atau 0,84 persen, menjadi ditutup pada 790,9 dolar AS per ounce.

Baca juga: Harga emas naik didorong pelemahan dolar AS

Baca juga: BI janji akan maksimal jaga rupiah dari depresiasi