Ma`ruf : Bangun ekonomi berdasarkan sila kelima Pancasila
6 September 2018 23:31 WIB
Bakal cawapres Ma'ruf Amin, pasangan bakal capres Joko Widodo untuk Pilpres 2019, saat mengunjungi PP Muhammadiyah di Jakarta, Rabu (5/9/2018). (ANTARA/Malik)
Bandung (ANTARA News) - Bakal Calon Wakil Presiden Indonesia, Ma`ruf Amin menyatakan, pembangunan ekonomi di Indonesia harus dapat dirasakan oleh semua masyarakat berdasarkan sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Pembangunan ekonomi pada sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata tokoh ulama nasional Ma`ruf saat menghadiri Deklarasi Arus Baru Indonesia di Kampus Al Masoem, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis.
Ia menuturkan, terkait arus baru Indonesia yang baru dideklarasikan itu sebagai perlawanan terhadap arus lama yang selama ini melahirkan konglomerat yang tidak berpihak kepada rakyat kecil.
Dia berharap arus baru Indonesia dapat membalikkan pembangunan ekonomi di Indonesia yang berpihak pada ekonomi kerakyatan, dan ekonomi keumatan.
"Karena itu arus baru harus terbalik, pembangunan dari bawah, pembangunan ekonomi kerakyatan, ekonomi keumatan," katanya.
Ia berharap, arus baru itu agar tidak terjadi kesenjangan masyarakat antara yang lemah dengan yang kuat, tetapi harus bisa menguatkan yang lemah.
Hasil diskusi dengan Presiden Jokowi, kata Ma`ruf, bahwa pembangunan ekonomi harus bisa mengkolaborasikan, menjalankan kemitraan atau yang kuat membantu yang lemah.
"Mengkolaborasikan, memitrakan, pendekatan kemitraan, begitu hasil diskusi saya dengan Presiden," katanya.
Sementara itu, deklarasi tersebut dihadiri para ulama, tokoh masyarakat Jabar, mantan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, dan masyarakat undangan.
Baca juga: Arus Baru Indonesia deklarasi dukung KH Ma'ruf Amin
Baca juga: Erick Tohir calon terkuat ketua tim sukses Jokowi-Ma'ruf
"Pembangunan ekonomi pada sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata tokoh ulama nasional Ma`ruf saat menghadiri Deklarasi Arus Baru Indonesia di Kampus Al Masoem, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis.
Ia menuturkan, terkait arus baru Indonesia yang baru dideklarasikan itu sebagai perlawanan terhadap arus lama yang selama ini melahirkan konglomerat yang tidak berpihak kepada rakyat kecil.
Dia berharap arus baru Indonesia dapat membalikkan pembangunan ekonomi di Indonesia yang berpihak pada ekonomi kerakyatan, dan ekonomi keumatan.
"Karena itu arus baru harus terbalik, pembangunan dari bawah, pembangunan ekonomi kerakyatan, ekonomi keumatan," katanya.
Ia berharap, arus baru itu agar tidak terjadi kesenjangan masyarakat antara yang lemah dengan yang kuat, tetapi harus bisa menguatkan yang lemah.
Hasil diskusi dengan Presiden Jokowi, kata Ma`ruf, bahwa pembangunan ekonomi harus bisa mengkolaborasikan, menjalankan kemitraan atau yang kuat membantu yang lemah.
"Mengkolaborasikan, memitrakan, pendekatan kemitraan, begitu hasil diskusi saya dengan Presiden," katanya.
Sementara itu, deklarasi tersebut dihadiri para ulama, tokoh masyarakat Jabar, mantan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, dan masyarakat undangan.
Baca juga: Arus Baru Indonesia deklarasi dukung KH Ma'ruf Amin
Baca juga: Erick Tohir calon terkuat ketua tim sukses Jokowi-Ma'ruf
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: