Kupang, (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo mengatakan kementerian yang dipimpin ibu Susi Pudjiastuti, memberikan perhatian serius terhadap keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan di Nusa Tenggara Timur.

"KKP memberikan perhatian serius kepada NTT, yang antara lain dengan membentuk sejumlah unit pelaksana teknis, seperti konservasi ikan paus, parimanta, penyu, dugong, dan lainnya," kata Nilanto Perbowo di Kupang, Kamis.

Nilanto Perbowo yang juga Pelaksana Tugas Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP itu berada di Kupang untuk meresmikan bangunan kantor baru Stasiun PSDKP Kupang yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

Ia mengatakan wilayah perairan Laut Sawu dikelilingi oleh rangkaian pulau dan corak bawah laut yang dramatis, terletak di bentang laut paparan sunda kecil di bagian selatan, segitiga karang dunia, memiliki keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia dan menyokong beragam habitat karang dan pelagis paling produktif.

Laut Sawu teretak di persimpangan Samudera Pasifik dan Hindia, dan menjadi koridor migrasi utama bagi 18 jenis paus, termasuk di antaranya dua jenis paus langka dan kharismatik, yaitu paus biru dan paus sperma.

Untuk itu, lanjutnya, KKP memberikan perhatian serius dengan membentuk berbagai unit pelaksana teknis untuk menjaga keberlanjutan sumber daya laut yang ada.

Ia mengatakan, KKP juga telah membentuk unit pelaksana teknis penataan ruang laut yang membawahi bidang konservasi laut.

"Di sini juga kami tetapkan sebagai kawasan konservasi laut. Kami sangat serius untuk itu. Juga ada Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu," katanya.

Ia menambahkan untuk mendukung pengawasan wilayah perairan, KKP juga menyiagakan sarana berupa kapal pengawas perikanan KM Hiu Macan 03 dan speedboat KM Napoleon yang dikelola PSDKP Kupang.

"Untuk tahun ini belum ada pengadaan kapal lagi. Kita semua berharap anggaran untuk pembangunan kapal pengawas semakin terbuka ke depan. Sementara, semua kekuatan kita di laut saat ini tetap dimaksimalkan," katanya.

Nilanto juga mengajak berbagai elemen masyarakat terutama nelayan di provinsi berbasiskan kepulauan itu agar tidak menangkap ikan dengan cara ilegal seperti pengeboman maupun potasium.

Ia menyararankan jika masyarakat menemukan praktik penangkapan ikan yang tidak lestari dengan cara-cara yang dilarang, maka laporkan kepada penegak hukum agar segera dicegah.

"Kita semua wajib menjaga lingkungan laut kita. Semuanya demi anak cucu kita," demikian Nilanto Perbowo.*

Baca juga: Keinginan KKP, nelayan tidak tergantung tengkulak

Baca juga: Pengamat: Izin kapal ikan asing harus dihentikan sama sekali