Jakarta (ANTARA News) - Program Making Indonesia 4.0 Startup yang diluncurkan Kementerian Perindustrian menjadi bagian dari upaya membangun ekosistem inovasi industri 4.0.

"Kami yakin bahwa Indonesia memiliki banyak potensi di bidang ini,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai meresmikan program tersebut di Jakarta, Kamis.

Rangkaian program ini diawali dengan Workshop Cloud Computing yang berkolaborasi dengan PT Amazon Web Service Indonesia pada tanggal 6-7 September 2018.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 100 orang peserta yang merupakan enabler bagi startup dan akan memperkenalkan teknologi Cloud Computing kepada masyarakat.

Making Indonesia 4.0 merupakan salah satu agenda nasional pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan negara ini menuju era revolusi industri ke-4.

Kemenperin telah menetapkan 5 (lima) fokus industri yaitu makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronika, dan kimia untuk implementasi awal teknologi revolusi industri ke-4.

“Revolusi industri ke-4 merupakan era dimana terjadi konektivitas secara nyata antara manusia, mesin, dan data," ungkap Airlangga.

Untuk membangun industri manufaktur yang kokoh, Indonesia akan fokus pada lima sektor utama untuk penerapan awal dari teknologi revolusi industri 4.0 ini yaitu makanan dan minuman, tekstil, otomotif, kimia dan elektronika.

Teknologi yang dapat diterapkan seperti Internet of Things, robotic, printer 3D, big data analysis, cloud computing, artificial intelligence/machine learning, wearable Augmented / Virtual Reality, dan automation diharapkan dapat diimplementasikan pada sektor manufaktur.

Program ini diharapkan dapat mensosialisasikan industri 4.0 kepada masyarakat serta dapat menjembatani kebutuhan industri dengan inovasi anak bangsa.

Baca juga: Kemenperin: Penerapan revolusi industri 4.0 butuh konektivitas yang kuat

"Diharapkan peran generasi milenial sebagai startup teknologi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi,” tambah Menperin.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal IKM Gati Wibawaningsih menuturkan bahwa sasaran program kompetisi ini adalah startup binaan perguruan tinggi, inkubator bisnis, pemerintah daerah, bahkan BUMN dan swasta.

“Kami senang dengan respon masyarakat terhadap teknologi baru terbukti dengan banyaknya pendaftar Workshop Cloud Computing ini,” ungkapnya.

Ia berharap, program ini dapat menjadi pematik bagi masyarakat khususnya bagi para startup untuk menjajaki potensi pasar yang cukup baik di sektor industri.

Baca juga: Menkominfo bercita-cita Indonesia punya 10 unicorn pada 2020