Pakar: Kesiapsiagaan bencana dapat dibangun lewat pendidikan
Dokumentasi - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Medan Toto Mulyono (kiri) Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Didi Hamzar (kanan) RMNLO Medan Konsulat Jenderal Malaysia A Hamid Abu Bakar (kedua kiri) dan Civil Aviation Authority of Malaysia Air Traffic Control Centre Subang Airport Selangor M Ishak (kedua kanan) melihat peta Selat Malaka saat latihan gabungan SAR Indonesia-Malaysia, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (1/8/2018). Latihan gabungan antar dua negara tersebut untuk melatih kesiapsiagaan personel SAR saat melakukan proses pertolongan dan pencarian korban musibah bencana. (ANTARA /Irsan Mulyadi)
Dia mencontohkan Jepang yang sudah sangat baik dalam kesiapsiagaan bencana terutama gempa bumi dan tsunami dan mulai diperkenalkan sejak kecil dan dilatih tiap tahun.
Menurut dia, upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana sudah ada. "Harapan kita semua unsur terkait bisa terlibat. Memang agak sulit apalagi kalau latihan kebencanaan pada hari kerja. Kebanyakan masyarakat kita bekerja yang dibayar harian, kalau tidak kerja dia tidak mendapat upah, maka sektor informal ini yang harus dirangkul," kata peneliti dari ITB itu.
Dia juga menambahkan, upaya peningkatan kesiapsiagaan bencana itu juga harus terintegrasi dan berkelanjutan karena jika tidak rutin dilakukan maka akan ada generasi yang tidak siap. "Kadang-kadang kita selalu reaktif kalau ada bencana baru sibuk, contohnya tsunami di Aceh dan Pangandaran baru kita adakan pelatihan dan simulasi, setelah itu kosong," katanya.
Harkunti menyatakan, pengetahuan tentang tsunami di masyarakat perlu dibangun karena wilayah Indonesia rentan pada bencana tersebut. Indonesia juga menghadapi lokal tsunami yang dapat terjadi dalam waktu sangat cepat dan mematikan serta berdampak besar.
Karena itu pendidikan sangat penting dan didukung dengan sistem peringatan dini yang saat ini sudah semakin baik.*
Baca juga: Latihan rutin mitigasi tsunami untuk kesiapsiagaan masyarakat
Baca juga: 30 juta orang latihan hadapi bencana pada Hari Kesiapsiagaan Bencana
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018