Sudah ada 10.210 sekolah ramah anak
5 September 2018 21:34 WIB
Ilustrasi - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana S Yembise (kedua kiri) berdialog dengan siswi di sekolah MTsN Binanga Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (12/4/2018). Dalam kunjungannya Menteri PPPA mencanangkan dan meluncurkan empat sekolah ramah anak serta mengkampanyekan pencegahan perkawinan anak di Provinsi Sulbar. (ANTARA FOTO/Akbar Tado)
Jakarta, (ANTARA News) - Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pendidikan, Kreativitas dan Budaya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Elvi Hendrani mengatakan sebanyak 10.210 sekolah ramah anak tersebar di 226 kabupaten dan kota di 34 provinsi di Indonesia
"Sebarannya daerah Indonesia tengah sampai Indonesia Barat," kata Elvi kepada Antara usai acara Gerakan Nusantara 2018 di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu.
Elvi mengatakan sekolah ramah anak paling banyak di Jawa.
"Kan sekolah ramah anak itu ujungnya anak merasa nyaman di sekolah dan terlindungi dari semua hal yang membahayakan," tuturnya.
Dia berharap semua sekolah di Indonesia menjadi sekolah ramah anak di seluruh jenis sekolah seperti SD, SMP dan SMA.
"Saya maunya semua sekolah ramah anak, dong, karena untuk memastikan semua anak di sekolah terlindungi," ujarnya.
Tantangan untuk menjadikan sekolah sebagai sekolah ramah anak adalah disiplin positif karena masih banyak guru yang menghukum siswa.
"Kalau untuk membereskan sarana prasarana dan lingkungan supaya tidak membahayakan gampang. Yang paling sulit adalah mengubah paradigma guru yang suka menghukum menjadi tidak menghukum tetapi membina," ujarnya.
Kementerian mendorong sekolah untuk ramah anak dengan mencetak fasilitator di setiap daerah, melakuan pelatihan ke daerah-daerah ke tingkat provinsi, kabupaten dan kota serta memberikan pengarahan kepada sekolah ramah anak yang punya inovasi terbaik, rutin melakukan evaluasi, dan kajian cepat untuk melihat kondisi sekolah.*
Baca juga: Balikpapan siapkan sekolah ramah anak
Baca juga: Korban gempa belajar di sekolah ramah anak
"Sebarannya daerah Indonesia tengah sampai Indonesia Barat," kata Elvi kepada Antara usai acara Gerakan Nusantara 2018 di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu.
Elvi mengatakan sekolah ramah anak paling banyak di Jawa.
"Kan sekolah ramah anak itu ujungnya anak merasa nyaman di sekolah dan terlindungi dari semua hal yang membahayakan," tuturnya.
Dia berharap semua sekolah di Indonesia menjadi sekolah ramah anak di seluruh jenis sekolah seperti SD, SMP dan SMA.
"Saya maunya semua sekolah ramah anak, dong, karena untuk memastikan semua anak di sekolah terlindungi," ujarnya.
Tantangan untuk menjadikan sekolah sebagai sekolah ramah anak adalah disiplin positif karena masih banyak guru yang menghukum siswa.
"Kalau untuk membereskan sarana prasarana dan lingkungan supaya tidak membahayakan gampang. Yang paling sulit adalah mengubah paradigma guru yang suka menghukum menjadi tidak menghukum tetapi membina," ujarnya.
Kementerian mendorong sekolah untuk ramah anak dengan mencetak fasilitator di setiap daerah, melakuan pelatihan ke daerah-daerah ke tingkat provinsi, kabupaten dan kota serta memberikan pengarahan kepada sekolah ramah anak yang punya inovasi terbaik, rutin melakukan evaluasi, dan kajian cepat untuk melihat kondisi sekolah.*
Baca juga: Balikpapan siapkan sekolah ramah anak
Baca juga: Korban gempa belajar di sekolah ramah anak
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018
Tags: