Jakarta .(ANTARA News) - Timnas rugby Indonesia gagal memenuhi targetnya pada ajang Asian Games 2018 dan hanya menempati peringkat 11 untuk putra dan peringkat 8 untuk tim putri.



Sedari awal, manajer timnas Indonesia Dudi Gumbiro memang tidak menargetkan medali di ajang olahraga se - Asia itu.



Menurut Gumbiro ditemui di lapangan rugby Senayan, dengan persiapan yang serba minim, pihaknya hanya berharap timnas Indonesia baik putra maupun putri minimal tidak berada dalam posisi juru kunci diantara negara peserta Asian Games.



Namun, fakta di lapangan, khususnya untuk tim putri memang berada dalam level terendah, dan belum bisa memberikan harapan prestasi.

Tim putri Indonesia sama sekali tidak memberikan perlawanan berarti dan selalu menderita kekalahan dalam setiap laga yang dilakoni.



Tim Putri Indonesia terdiri dari Fetowin R, Wateni FS, Deda la, Oula Va, Lahu IKL, Kardani, Nugraini, tergabung dalam grup B pada babak penyisihan grup bersama dengan Jepang, Kazakhstan dan Thailand.



Saat melakoni laga menghadapi Jepang, timnas menyerah 0-65, saat menghadapi Kazakhstan menyerah 0-54 dan begitu pula saat menghadapi Thailand kembali menyerah 5-53.



Meski menderita kekalahan beruntun dan menjadi juru kunci grup B, tim putri Indonesia masih punya kesempatan mengikuti babak delapan besar, mengingat peserta rugby seven putri hanya berjumlah delapan tim.

Namun demikian, tim putri Indonesia memang berada di kelas yang berbeda, lagi- lagi timnas harus menyerah dengan China dengan skor 7-43 di babak perempat final.



Bahkan saat melakoni laga non medali, yakni penentuan peringkat timnas putri tetap menderita kekalahan dengan skor 0-51 menghadapi Hong Kong.

Dengan kekalahan bertubi- tubi menempatkan timnas putri di posisi terakhir atau peringkat -8 Asian Games 2018.



"Kami sudah berusaha maksimal disetiap pertandingan, namun hasilnya tetap mengecewakan, kami harus akui bahwa lawan kami memang sangat kuat dan sulit untuk dikalahkan," kata pemain putri Indonesia Nugraini.



Kondisi tim putra Indonesia tak berbeda jauh dengan tim putri. Tim Putra Indonesia tergabung dalam grup B bersama dengan Jepang, Malaysia dan Chinese Taipei dalam babak penyisihan grup.



Tim putra Indonesia terdiri dari Sinaga, Pratikno Doap, Qiyaitu L, Suharmanto, Suharyanto dan Sauri menyerah dengan Jepang dengan skor 0-92, menyerah dengan Malaysia dengan skor 5-39, dan kembali kalah oleh Chinese Taipe dengan skor 26-41



Hanya saja tim Putra Indonesia masih sempat memenangi laga menghadapi Uni Emirat Arab dengan skor 48-5 pada pertandingan penentuan peringkat.



Tim putra Indonesia menempati peringkat 11 dari 12 tim peserta Asian Games 2018.



"Kami tahu bahwa kelas timnas Indonesia masih jauh jika dibandingkan dengan peserta Asian Games lainnya, untuk tim Putri dari delapan peserta yang ikut berkiprah hanya timnas Indonesia yang masuk kategori level dua, sedangkan untuk putra dari 12 peserta, ada tujuh peserta yang masuk dalam level divisi 1 Asia, sisanya termasuk timnas Indonesia berada di level kedua," kata Dudi Gumbiro.



Dudi mengakui bahwa Rugby Seven merupakan olahraga yang relatif baru di Indonesia, oleh karenanya wajar jika timnas tidak masuk hitungan atau dianggap anak bawang di Asia.



Ia mengatakan bahwa pembinaan olahraga rugby di Indonesia ini memang banyak menemui kendala di lapangan, salah satunya terkait dengan perekrutan atlet untuk berseragam timnas.



Menurut Dudi, timnas Rugby Indonesia dibentuk melalui kerja yang panjang, yakni menseleksi atlet dari sejumlah klub yang jumlahnya hanya terbatas di sejumlah kota di Indonesia.



"Kami ini bekerja dari nol, mulai dengan mengenalkan rugby, membinanya hingga kita melatihnya jadi atlet, ya seperti timnas kita ini," katanya.



Atas usaha serta perjuangan tersebut, Dudi tetap memberikan apresiasi kepada skuad timnas, dan berharap para pemain timnas punya motivasi yang besar untuk bangkit dan bisa memberikan prestasi di evenT berikutnya.



"Evaluasi dari saya, jangan melihat dari sisi hasil semata, namun harus kita kaji bahwa geliat rugby di Indonesia sudah mulai tumbuh, dan kami optimis pada SEA Games 2019 di Manila, Indonesia bisa berbuat banyak dan bisa meraih medali," jelasnya.



Dominasi Jepang dan Korsel



Cabang olahraga rugby bukan termasuk cabang olahraga baru di Asian Games, , karena sejak Asian Games tahun 1998 di Bangkok, Thailand, rugby sudah dipertandingkan dengan dua kategori sekaligus yakni rugby union dan rugby seven.



Namun sejak Asian Games 2006 di Qatar, hanya rugby seven yang dipertahankan, sedangkan rugby union tidak dipertandingkan.



Untuk tingkat Asia, cabang rugby seven ini dikuasai oleh Jepang dan Korea Selatan.



Rugby sevens memang memiliki peraturan yang berbeda dengan rugby yang biasanya lebih populer.



Dengan dimensi lapangan yang sama, rugby sevens akan diramaikan dengan tujuh pemain dari masing-masing tim.



Pertandingan berlangsung selama dua babak dengan durasi waktu 7 menit untuk setiap babaknya.



Berbeda dengan rugby pada umumnya , rugby sevens tak akan mengandalkan kekuatan fisik dalam benturan untuk memenangkan pertandingan.



Permainan cabang olahraga ini dibutuhkan kecerdikan, kecepatan, dan trik hebat untuk menyusuri sisi kosong lapangan dalam mencetak poin atau try.



Rugby Seven Asian Games dijadwalkan berlangsung selama tiga hari yakni pada 30 Agustus- 1 September 2018 bertempat di lapangan Rugby, Gelora Bung Karno ( GBK), Senayan, Jakarta.



Untuk kategori putra diikuti oleh 12 tim dan dibagi menjadi tiga grup, sedangkan putri terdiri dari 8 tim dibagi menjadi dua grup.

Tim putra Indonesia tergabung dalam grup B bersama dengan Jepang, Malaysia dan Chinese Taipei.



Sedangkan tim putri Indonesia tergabung dalam grup B bersama dengan Jepang, Kazakhstan dan Thailand.



Juara rugby Asian Games 2018 untuk putra direbut oleh Hong Kong, sedangkan putri menjadi milik tim Jepang.



Tim putra Hongkong berhasil merebut medali emas setelah mengalahkan tim putra Jepang dengan skor 14-0. Sementara medali perunggu diraih oleh tim Korea Selatan yang sukses menekuk Sri Lanka dengan skor 36-14 pada perebutan juara ke- tiga.



Sedangkan tim Putri Jepang meraih medali emas setelah mengalahkan tim China dengan skor 7-5 pada laga final. Sementara untuk medali perunggu diraih oleh Kazakhstan setelah menumbangkan tim Thailand dengan skor 29-7 pada perebutan juara ketiga.