Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan akan menggenjot pembangunan infrastruktur di wilayah yang dipimpinnya.

"Pertama saat ini APBD kita akan digenjot untuk 'venue-venue' infrastruktur PON 2020 karena Papua jadi tuan rumah, sehingga itu menjadi fokus kita, bagaimana veneu bisa dibangun," kata Lukas di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Rabu.

Presiden Joko Widodo hari ini melantik Lukas Enembe dan Klemen Tinal sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua periode 2018-2023 di Istana Negara bersama dengan delapan pasang gubernur-wakil gubernur lainnya.

"Sebagian besar seperti stadion kita bangun Rp2 triliun juga dari APBD kita, jadi banyak yang kita bangun sesuai dengan cabang olahraga yang dipertandingan di Papua di PON 2020," ungkap Lukas.

Menurut Lukas, infrastruktur yang sudah dibangun oleh Presiden Joko Widodo adalah jalan Trans-Papua namun hingga saat ini belum seluruhnya tembus dan belum fugsional karena masih dalam tahap pembangunan.

"Jalan Trans-Papua terlalu mahal harganya, orang bisa bangun jalan tapi jembatan belum ada, itu yang akan kita kejar supaya cepat fungsional agar orang-orang Papua bisa mengakses jalan-jalan ini," tambah Lukas.

Selain pembangunan infrastruktur, Papua juga akan mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan lebih banyak beasiswa.

"Beasiswa anak-anak Papua menjadi penting dan menjadi prioritas, pendidikan prioritas utama karena kita tertinggal begitu jauh. Banyak anak Papua yang terlantar karena pendidikan tertinggal cukup jauh, kemiskinan juga terlalu besar jadi bagaimana prioritas di daerah kabupaten yang memiliki indeks pembangunan manusia yang rendah," jelas Lukas.

Dalam masa pemerintahannya yang kedua ini Lukas mengatakan akan membangun sekolah-sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah dasar (SD).

"PAUD dan SD akan membuat indeks pembangunan manusia menjadi lebih baik, itu menjadi priorits utama kita karena indeks masih kecil sekali," tambah Lukas.

Ia pun menegaskan dukungannya kepada Presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019 meski ia berasal dari Partai Demokrat yang mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Ma'ruf Amin.

"Jokowi itu harga mati, 100 persen kita akan bungkus suara untuk Jokowi, tidak ada yang lain bagi seluruh rakyat Papua, catat itu!" tegas Lukas.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan, partainya akan memberikan sanksi kepada mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Lukas Enembe yang menyatakan mendukung Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sehingga berbeda dengan keputusan DPP Partai Demokrat yang telah memutuskan mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca juga: Presiden: pembangunan infrastruktur buka keterisolasian Papua

Baca juga: Pengusaha konstruksi di Papua komentari pembangunan infrastruktur era Jokowi

Baca juga: Presiden: infrastruktur dan pertanian atasi masalah Papua