Jakarta (ANTARA News) - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengumumkan capaian positif ekspor kendaraan sepanjang Januari-Juli 2018 mencapai 117.200 unit, meningkat 1,3 persen, pada periode yang sama tahun lalu yakni 115.800 unit.

“Performa ekspor Toyota sempat tertekan di semester pertama karena situasi regulasi di negara tujuan ekspor. Namun, berkat dukungan pemerintah, kegiatan ekspor kami berangsur membaik,” kata Wakil Presiden Direktur TMMIN Edward Otto Kanter di Jakarta, Rabu.

Pertumbuhan ekspor terbesar dicatatkan oleh kendaraan sport (SUV) Toyota Rush yang diproduksi oleh salah satu fasilitas manufaktur Toyota Group Indonesia, yaitu Astra Daihatsu Motor.

Sejak April 2018, Rush mengalami perluasan ekspor secara bertahap ke Asia terutama Filipina, Timur Tengah, serta negara berkembang lainnya, di mana sebelumnya Rush hanya diekspor ke Malaysia.

Selain dalam bentuk utuh (CBU), TMMIN juga mengekspor kendaraan terurai atau Completely Knock-Down (CKD) sebanyak 25.500 unit, komponen kendaraan sebanyak 54 juta buah, mesin tipe TR sebanyak 26.100 unit, dan mesin tipe NR 64.500 unit.

Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN, Bob Azam, menyampaikan produk ekspor Toyota telah memenuhi standar emisi Euro IV dan VI sesuai dengan permintaan masing-masing negara tujuan.

“Tidak hanya untuk produk ekspor, TMMIN siap menyediakan kendaraan dengan standar Euro IV atau VI jika pasar Indonesia menghendaki,” ujarnya.

Baca juga: Realisasi ekspor Toyota lampaui 1 juta unit

Baca juga: Presiden Jokowi saksikan ekspor Toyota lampaui satu juta unit