Analis: Sentimen negatif tinggi, akan cukup mudah rupiah tembus Rp15.000
5 September 2018 10:33 WIB
Petugas memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga) .
Jakarta (ANTARA News) - Sentimen negatif yang tinggi saat ini akibat perang dagang dan kenaikan harga minyak mentah dunia, serta sentimen lainnya, akan membuat nilai tukar (rupiah) bisa dengan mudah menembus tingkat baru Rp15.000 per dolar AS.
Pagi ini kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu, melemah sebesar 25 poin menjadi Rp14.920 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.895 per dolar AS.
Analis Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan di tengah sentimen negatif rupiah yang tinggi saat ini, akan cukup mudah rupiah menembus level baru di atas Rp15.000 per dolar AS.
"Kemungkinan pelemahan berlanjut mendekati pertemuan the Fed 24-26 September mendatang. Namun, pelemahan ini kemungkinan sementara karena nilai tukar itu menunjukkan overshooting, dimana harga dolar AS sudah sangat mahal dalam mata uang rupiah," katanya.
Lebih jauh Chief Market Strategist FXTM, Hussein Sayed, mengatakan, maraknya sentimen negatif di pasar diantaranya mengenai perang dagang serta harga minyak mentah yang meningkat membuat mata uang negara berkembang, termasuk rupiah kembali mengalami depresiasi.
"Ketegangan perang dagang serta tingginya harga minyak memperbesar masalah di pasar keuangan negara berkembang," katanya.
Ia mengemukakan harga minyak mentah jenis Brent mendekati 80 dolar AS per barel sehingga konsumsi. Diharapkan, harga minyak kembali ke rentang 60-70 dolar AS per barel guna mencegah kekhawatiran pasar terhadap perekonomian di pasar berkembang.
Baca juga: Bersiap hadapi Badai Gordon, harga minyak mentah naik tipis
Hussein menambahkan sentimen negatif akan bertambah bagi pasar negara berkembang apabila The Fed tidak memperlambat laju pengetatan kebijakan moneternya.
Menurut dia, salah satu reaksi yang dapat dilakukan pemerintah adalah menerapkan tindakan penghematan, meski dapat menahan laju ekonomi yang lebih tinggi.
Baca juga: Kurs rupiah kembali melemah, tembus Rp14.920
Baca juga: Sandiaga ajak bantu pemerintah atasi pelemahan rupiah
Baca juga: Menkeu katakan perfect storm ganggu pergerakan Rupiah
Pagi ini kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu, melemah sebesar 25 poin menjadi Rp14.920 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.895 per dolar AS.
Analis Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan di tengah sentimen negatif rupiah yang tinggi saat ini, akan cukup mudah rupiah menembus level baru di atas Rp15.000 per dolar AS.
"Kemungkinan pelemahan berlanjut mendekati pertemuan the Fed 24-26 September mendatang. Namun, pelemahan ini kemungkinan sementara karena nilai tukar itu menunjukkan overshooting, dimana harga dolar AS sudah sangat mahal dalam mata uang rupiah," katanya.
Lebih jauh Chief Market Strategist FXTM, Hussein Sayed, mengatakan, maraknya sentimen negatif di pasar diantaranya mengenai perang dagang serta harga minyak mentah yang meningkat membuat mata uang negara berkembang, termasuk rupiah kembali mengalami depresiasi.
"Ketegangan perang dagang serta tingginya harga minyak memperbesar masalah di pasar keuangan negara berkembang," katanya.
Ia mengemukakan harga minyak mentah jenis Brent mendekati 80 dolar AS per barel sehingga konsumsi. Diharapkan, harga minyak kembali ke rentang 60-70 dolar AS per barel guna mencegah kekhawatiran pasar terhadap perekonomian di pasar berkembang.
Baca juga: Bersiap hadapi Badai Gordon, harga minyak mentah naik tipis
Hussein menambahkan sentimen negatif akan bertambah bagi pasar negara berkembang apabila The Fed tidak memperlambat laju pengetatan kebijakan moneternya.
Menurut dia, salah satu reaksi yang dapat dilakukan pemerintah adalah menerapkan tindakan penghematan, meski dapat menahan laju ekonomi yang lebih tinggi.
Baca juga: Kurs rupiah kembali melemah, tembus Rp14.920
Baca juga: Sandiaga ajak bantu pemerintah atasi pelemahan rupiah
Baca juga: Menkeu katakan perfect storm ganggu pergerakan Rupiah
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018
Tags: