Sampai akhir masa jabatan, Mentan Amran fokuskan empat hal
5 September 2018 00:34 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan tanam jagung serentak di Kabupaten Pringsewu, Lampung, Selasa (4/9/2018). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan memfokuskan empat hal untuk menjaga ketahanan pangan sampai akhir masa jabatannya pada 2019.
"Target pertama adalah bawang putih, kami kejar. Bagaimana mengembalikan kejayaan bawang putih," kata Menteri Amran saat melakukan tanam jagung serentak di Kabupaten Pringsewu, Lampung, Selasa (4/9/2018).
Amran mengatakan bahwa pemerintah tengah melakukan percepatan demi mewujudkan swasembada bawang putih sampai 2019.
Kementerian Pertanian berharap Indonesia dapat mandiri bawang putih dan tidak perlu melakukan impor lewat pengembangan sentra bawang putih.
Hasil perhitungan Kementerian Pertanian, untuk mencapai swasembada bawang putih dibutuhkan lahan seluas 73.000 hektare, dengan target produksi 600.000 ton.
Selain bawang putih, Mentan juga berupaya mengembalikan kejayaan rempah-rempah yang salah satunya dengan membagikan bibit benih rempah-rempah seperti lada dan pala di setiap kunjungan kerjanya.
Terkait dengan lahan, Kementerian Pertanian juga memanfaatkan lahan rawa pasang surut untuk pertanian produktif.
Kementan pun melakukan optimasi lahan dengan kerja sama antara pemerintah pusat, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat. Lahan yang sebelumnya merupakan rawa kini sudah ditanami, siap tanam, dan terus diperluas.
"Sudah berjalan, salah satunya di Palembang kurang lebih 50 ribuan hektare, kemudian juga di Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan kita bangun," katanya.
Amran menambahkan fondasi untuk sektor pertanian menjadi fokus keempat di akhir jabatannya. Pemanfaatan sistem pemanenan air hujan (rainwater harvesting system) menjadi komponen yang harus diterapkan oleh para petani.
Dengan memanfaatkan air hujan, petani seharusnya tidak lagi mengalami kekeringan saat musim kemarau sehingga berpotensi menyebabkan gagal panen. Selain itu, Kementan bersama Kementerian Desa PDTT juga terus memperbanyak embung termasuk sumur dalam dan dangkal di seluruh Indonesia.
"Dulu tanam planting indeksnya hanya sekali, sekarang bagaimana caranya menaikkan dua kali bahkan menjadi tiga kali agar pendapatan petani juga naik," kata Amran.
Baca juga: Mentan optimistis ekspor jagung 500.000 ton tercapai
Baca juga: HKTI: Indonesia masih fase terciptanya ketahanan pangan
"Target pertama adalah bawang putih, kami kejar. Bagaimana mengembalikan kejayaan bawang putih," kata Menteri Amran saat melakukan tanam jagung serentak di Kabupaten Pringsewu, Lampung, Selasa (4/9/2018).
Amran mengatakan bahwa pemerintah tengah melakukan percepatan demi mewujudkan swasembada bawang putih sampai 2019.
Kementerian Pertanian berharap Indonesia dapat mandiri bawang putih dan tidak perlu melakukan impor lewat pengembangan sentra bawang putih.
Hasil perhitungan Kementerian Pertanian, untuk mencapai swasembada bawang putih dibutuhkan lahan seluas 73.000 hektare, dengan target produksi 600.000 ton.
Selain bawang putih, Mentan juga berupaya mengembalikan kejayaan rempah-rempah yang salah satunya dengan membagikan bibit benih rempah-rempah seperti lada dan pala di setiap kunjungan kerjanya.
Terkait dengan lahan, Kementerian Pertanian juga memanfaatkan lahan rawa pasang surut untuk pertanian produktif.
Kementan pun melakukan optimasi lahan dengan kerja sama antara pemerintah pusat, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat. Lahan yang sebelumnya merupakan rawa kini sudah ditanami, siap tanam, dan terus diperluas.
"Sudah berjalan, salah satunya di Palembang kurang lebih 50 ribuan hektare, kemudian juga di Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan kita bangun," katanya.
Amran menambahkan fondasi untuk sektor pertanian menjadi fokus keempat di akhir jabatannya. Pemanfaatan sistem pemanenan air hujan (rainwater harvesting system) menjadi komponen yang harus diterapkan oleh para petani.
Dengan memanfaatkan air hujan, petani seharusnya tidak lagi mengalami kekeringan saat musim kemarau sehingga berpotensi menyebabkan gagal panen. Selain itu, Kementan bersama Kementerian Desa PDTT juga terus memperbanyak embung termasuk sumur dalam dan dangkal di seluruh Indonesia.
"Dulu tanam planting indeksnya hanya sekali, sekarang bagaimana caranya menaikkan dua kali bahkan menjadi tiga kali agar pendapatan petani juga naik," kata Amran.
Baca juga: Mentan optimistis ekspor jagung 500.000 ton tercapai
Baca juga: HKTI: Indonesia masih fase terciptanya ketahanan pangan
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: