Sukabumi (ANTARA News) - Ledakan yang berasal dari salah satu kamar kos di Kampung Sampora, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tidak ada kaitannya dengan terorisme dan murni karena kecelakan biasa atau "human error".
"Dari hasil penyelidikan yang dilakukan Tim Penjinan Bom Satuan Gegana Polda Jabar, ternyata ledakan tersebut akibat korsleting listrik pemanas air atau dispenser yang akhirnya meledak," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi di Sukabumi, Selasa.
Tim Jibom yang didatangkan dari Polda Jabar pun langsung melakukan pemeriksaan satu persatu dan menggeledah seluruh isi kamar di Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar yang dihuni seorang wanita berinisial RP (22) warga Kecamatan Nyalindung.
Dari hasil penyelidikan tersebut terungkap bahwa ledakan itu dipicu oleh meledaknya dispenser, selain itu di atas pemanas air itu juga ada "laptop" sehingga ikut terbakar.
Suara ledakan menjadi keras dan meluluh lantakkan plafon dan bagian atas kamar kos yang dihuni wanita yang baru menikah itu karena dalam kamar udara pengap dan tidak ada ventilasi sehingga memicu terjadinya ledakan keras.
"Hasil olah tempat kejadi perkara (TKP) pun tidak ditemukan adanya hal-hal yang mencurigakan atau mengarah terhadap terorisme dan ini murni akibat korsleting listrik," tambahnya.
Nasriadi mengatakan untuk penghuni kamar pun selama ini tetap berkelakuan baik, beraktivitas secara normal dan tidak terkait dengan kelompok radikal apalagi aksi terorisme. Selain itu, suami RP pun rencananya akan didatang dari luar kota.
Pihaknya juga mengimbau akibat kejadian ini harus menjadi perhatian bagi seluruh masyarakat agar jangan meninggalkan kamar kosan atau rumah dalam kondisi saluran listrik hidup atau menyala ke benda lainnya seperto dispenser, televisi dan lainnya.
Selain itu, jangan langsung beranggapan atau berpikir yang aneh-aneh bahwa setiap ada ledakan selalu dikaitkan dengan terorisme.
Ledakan di Sukabumi tidak berkaitan dengan terorisme
5 September 2018 00:10 WIB
ilustrasi Polisi (ANTARA FOTO)
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: