Verifikasi rumah rusak Lombok ditargetkan selesai September
3 September 2018 15:52 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (ketiga kanan) bersama warga korban gempa nonton bareng upacara penutupan Asian Games 2018 di Lapangan Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Minggu (2/9/2018). Presiden Jokowi disela kunjungannya ke lokasi gempa menyempatkan diri untuk nonton bareng warga korban gempa upacara penutupan Asian Games 2018. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Jakarta (Antara) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan pihaknya menargetkan verifikasi rumah rusak akibat gempa Lombok dan sekitarnya selesai pada akhir September 2018.
"Verifikasi data rumah rusak masih terus dilanjutkan sesuai arahan Presiden. Meskipun belum semua mendapatkan dana stimulan, masyarakat sudah semangat membangun Nusa Tenggara Barat kembali," kata Willem melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Willem mengatakan pemerintah sudah memberikan dana stimulan tahap pertama untuk 5.293 rumah rusak. Rumah rusak yang telah diverifikasi dan disahkan melalui surat keputusan bupati langsung mendapat bantuan dalam bentuk tabungan.
Bantuan diutamakan untuk rumah yang rusak berat sebesar Rp50 juta per rumah, bukan untuk setiap kepala keluarga.
Sementara itu, perbaikan dan pembangunan kembali yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat antara lain jalan dan jembatan serta pembersihan longsoran.
Dari 12 jembatan yang diperbaiki, 10 jembatan sudah selesai di Kali Padet, Panggung, Lokok Koangan, Sapit II, Embar-Embar, Sokong A, Lempenge I, Luk I, Sidutan dan Segundi.
Dari 972 fasilitas umum yang dilaporkan rusak, 291 telah terverifikasi dan 56 sedang dikerjakan. Rumah rusak yang telah terverifikasi terdiri atas 11.392 rusak ringan, 3.556 rusak sedang dan 17.769 rusak berat.
Perbaikan fasilitas umum ditargetkan selesai pada akhir 2019. Untuk menjamin kegiatan masyarakay berjalan dengan normal, dibangun bangunan darurat untuk rumah sakit atau puskesmas, sekolah, pasar dan masjid atau mushola.
Baca juga: Presiden apel siaga "NTB Bangun Kembali" di Lombok
Baca juga: Presiden serahkan bantuan korban terdampak gempa NTB
"Verifikasi data rumah rusak masih terus dilanjutkan sesuai arahan Presiden. Meskipun belum semua mendapatkan dana stimulan, masyarakat sudah semangat membangun Nusa Tenggara Barat kembali," kata Willem melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Willem mengatakan pemerintah sudah memberikan dana stimulan tahap pertama untuk 5.293 rumah rusak. Rumah rusak yang telah diverifikasi dan disahkan melalui surat keputusan bupati langsung mendapat bantuan dalam bentuk tabungan.
Bantuan diutamakan untuk rumah yang rusak berat sebesar Rp50 juta per rumah, bukan untuk setiap kepala keluarga.
Sementara itu, perbaikan dan pembangunan kembali yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat antara lain jalan dan jembatan serta pembersihan longsoran.
Dari 12 jembatan yang diperbaiki, 10 jembatan sudah selesai di Kali Padet, Panggung, Lokok Koangan, Sapit II, Embar-Embar, Sokong A, Lempenge I, Luk I, Sidutan dan Segundi.
Dari 972 fasilitas umum yang dilaporkan rusak, 291 telah terverifikasi dan 56 sedang dikerjakan. Rumah rusak yang telah terverifikasi terdiri atas 11.392 rusak ringan, 3.556 rusak sedang dan 17.769 rusak berat.
Perbaikan fasilitas umum ditargetkan selesai pada akhir 2019. Untuk menjamin kegiatan masyarakay berjalan dengan normal, dibangun bangunan darurat untuk rumah sakit atau puskesmas, sekolah, pasar dan masjid atau mushola.
Baca juga: Presiden apel siaga "NTB Bangun Kembali" di Lombok
Baca juga: Presiden serahkan bantuan korban terdampak gempa NTB
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018
Tags: