Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada Agustus 2018 secara umum menunjukkan adanya deflasi sebesar 0,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 134,07 berdasarkan perkembangan harga berbagai komoditas.

Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, menjelaskan dengan deflasi 0,05 persen ini berarti tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus 2018) sebesar 2,13 persen dan (Agustus 2018 terhadap Agustus 2017) sebesar 3,20 persen.

"Angka ini menggembirakan karena masih berada di bawah target 3,50 persen. Jadi kami harapkan ke depan inflasi tetap akan terkendali sehingga target yang dipasang bisa dicapai," kata dia.

Suhariyanto menjelaskan deflasi 0,05 persen pada Agustus 2018 terutama dipengaruhi oleh penurunan harga telur ayam, bawang merah, dan tarif angkutan udara.

BPS mencatat telur ayam ras terjadi penurunan harga 0,06 persen di 62 kota IHK, bawang merah memberikan andil deflasi sebesar 0,05 persen di 75 kota IHK, dan tarif angkutan udara memberikan andil terhadap deflasi sebesar 0,03 persen.

Sementara itu, kelompok yang menjadi penghambat deflasi adalah pendidikan, rekreasi, dan olahraga yang pada Agustus 2018 mengalami inflasi sebesar 1,03 persen.

Faktor yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah naiknya biaya sekolah, diantaranya uang sekolah SD sebesar 0,03 persen, uang sekolah SMP sebesar 0,02 persen, dan uang sekolah SMA sebesar 0,01 persen.

BPS juga mencatat bahwa dari 82 kota IHK, 52 kota mengalami deflasi dan 30 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau, Sulawesi Tenggara, sebesar 2,49 persen karena penurunan harga ikan segar dan angkutan udara.

Sementara inflasi tertinggi terjadi Tarakan sebesar 0,62 dan inflasi terendah terjadi di Medan dan Padangsidimpuan masing-masing sebesar 0,01 persen.

Kemudian, menurut catatan BPS, komponen inti pada Agustus 2018 mengalami inflasi sebesar 0,30 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 124,94 pada Juli 2018 menjadi 125,32 pada Agustus 2018.

Komponen yang harganya diatur pemerintah (administered prices) dan komponen yang harganya bergejolak (volatile prices) mengalami deflasi masing- masing sebesar 0,06 persen dan 1,24 persen.

Baca juga: BPS: Deflasi 0,05 persen pada Agustus 2018

Baca juga: BPS: Kunjungan wisatawan mancanegara naik 16,57 persen