Moskow (ANTARA News) - Mobil buatan Rusia, Aurus, akan diekspor pertama kalinya ke Eropa setelah pihak perusahaan menerima beberapa pesanan untuk mobil itu, kata CEO Aurus, Franz Gerhard Hilget, kepada kantor berita Rusia TASS.

"Kami memiliki pra-pemesanan dari pihak asing," kata Hilgert tanpa menjabarkan secara rinci mengenai pesanan itu, dilansir TASS, Sabtu (1/9) waktu setempat.

Ia menambahkan, Aurus sedang menyelesaikan prosedur sertifikasi di Eropa agar kendaraan dari kelas sedan hingga limusin mewah itu bisa diekspor ke sana.

"Langkah pertama adalah mendapatkan persetujuan di Eropa karena persetujuan Eropa diterima di banyak negara hingga 80 persen," katanya.

Untuk mempromosikan mobil Aurus di luar negeri, produsen mobil Rusia itu berencana bekerja sama dengan distributor di negara-negara tujuan ekspor, kata Hilgert.

Baca juga: Limusin Aurus Senat, mobil Kepresidenan Rusia yang gantikan Mercedes

Dia menambahkan, saat ini dia tidak dapat menyebutkan nama perusahaan tertentu sebagai mitra Aurus.

"Kami memiliki kandidat," katanya.

Di sisi lain, Hilgert mengatakan perusahaannya memiliki investor dari Uni Emirat Arab.

"Itu adalah wilayah di mana kami pasti akan berkembang. Kami menandatangani sebuah memorandum (dengan Tawazun), dan kami berencana menyelesaikan kesepakatan sebelum akhir tahun ini," katanya.

Pada Juli lalu, Menteri Perindustrian Rusia Denis Manturov mengatakan Perusahaan Tawazun dari Uni Emirat Arab akan berinvestasi dalam produksi mobil Aurus.

Perusahaan itu akan berinvestasi hingga 110 juta euro dalam pengembangan dan produksi mobil mewah di bawah merek Aurus.

Dalam prosesnya, pihak investor dari Tawazun akan memiliki sekitar 30 persen proyek mobil Aurus, 60 persen dimiliki perusahaan NAMI dan Soller Rusia akan memiliki sekitar 5 persen, demikian dilansir TASS.