Mahasiswa Bengkulu pelajari fungsi ekosistem mangrove
2 September 2018 23:00 WIB
Ilustrasi. Penanaman Mangrove di area Taman Wisata Alam (TWA) Pantai Panjang Bengkulu, Senin (26/10). (ANTARA FOTO/David Muharmansyah)
Bengkulu (ANTARA News) - Belasan pelajar dan mahasiswa di Kota Bengkulu mempelajari fungsi strategis ekosistem mangrove melalui kegiatan Jelajah Bakau di Taman Wisata Alam (TWA) Pantai Panjang-Pulau Baai yang digelar Komunitas Mangrove Bengkulu.
"Kegiatan ini fokus pada pengenalan fungsi ekosistem mangrove bagi alam dan manusia sekaligus merekrut relawan baru komunitas," kata Ketua Komunitas Mangrove Bengkulu Riki Rahmansyah di Bengkulu, Minggu.
Ia menambahakan para peserta terlebih dahulu diberi materi ruang tentang peranan mangrove dalam ekosistem dan memperkenalkan jenis-jenis mangrove yang hidup di pesisir wilayah Bengkulu.
Setelah materi ruang, peserta akan mengikuti jelajah habitat mangrove yang terdapat di TWA Pantai Panjang-Pulau Baai. Jelajah habitat tersebut bertujuan mengenalkan secara langsung jenis-jenis mangrove yang terdapat di ekosistem mangrove Muara Jenggalu sekaligus mengumpulkan propagul atau buah mangrove yang siap dijadikan bibit.
Peserta diperkenalkan dengan mangrove yang ada di TWA Pantai Panjang-Pulau Baai dan mengumpulkan buah yang sudah matang untuk dibibitkan, ucapnya.
Baca juga: 75 persen mangrove Asia Tenggara ada di Indonesia
Riki menyebutkan bahwa pengenalan ekosistem mangrove kepada masyarakat terutama pelajar dan mahasiwa diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian untuk melestarikan mangrove yang tersisa di Provinsi Bengkulu.
Selain fungsi ekologis seperti mengendalikan iklim mikro, menjadi habitat bertelur biota laut, mangrove di pesisir Bengkulu juga memiliki fungsi strategis lain yakni benteng hijau penahan gelombang tinggi bahkan ancaman bencana tsunami.
Mangrove juga mendukung perekonomian masyarakat terutama nelayan di mana habitat mangrove yang terjaga akan menyediakan udang dan kepiting yang banyak dan berkelanjutan, katanya.
Kepala BKSDA Resort Pantai Panjang-Pulau Baai, Nevee Dianti mengapresiasi kegiatan yang digelar Komunitas Mangrove Bengkulu untuk mengenalkan fungsi strategis mangrove sekaligus membangun kesadaran pemuda dalam pelestarian hutan mangrove.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat berlanjut terutama mengajak kaum muda lebih peduli pada kelestarian lingkungan.
Baca juga: Mahasiswa tanam mangrove di sungai Hitam Bengkulu
Baca juga: Lautan Indonesia berkontribusi besar serap karbon
"Kegiatan ini fokus pada pengenalan fungsi ekosistem mangrove bagi alam dan manusia sekaligus merekrut relawan baru komunitas," kata Ketua Komunitas Mangrove Bengkulu Riki Rahmansyah di Bengkulu, Minggu.
Ia menambahakan para peserta terlebih dahulu diberi materi ruang tentang peranan mangrove dalam ekosistem dan memperkenalkan jenis-jenis mangrove yang hidup di pesisir wilayah Bengkulu.
Setelah materi ruang, peserta akan mengikuti jelajah habitat mangrove yang terdapat di TWA Pantai Panjang-Pulau Baai. Jelajah habitat tersebut bertujuan mengenalkan secara langsung jenis-jenis mangrove yang terdapat di ekosistem mangrove Muara Jenggalu sekaligus mengumpulkan propagul atau buah mangrove yang siap dijadikan bibit.
Peserta diperkenalkan dengan mangrove yang ada di TWA Pantai Panjang-Pulau Baai dan mengumpulkan buah yang sudah matang untuk dibibitkan, ucapnya.
Baca juga: 75 persen mangrove Asia Tenggara ada di Indonesia
Riki menyebutkan bahwa pengenalan ekosistem mangrove kepada masyarakat terutama pelajar dan mahasiwa diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian untuk melestarikan mangrove yang tersisa di Provinsi Bengkulu.
Selain fungsi ekologis seperti mengendalikan iklim mikro, menjadi habitat bertelur biota laut, mangrove di pesisir Bengkulu juga memiliki fungsi strategis lain yakni benteng hijau penahan gelombang tinggi bahkan ancaman bencana tsunami.
Mangrove juga mendukung perekonomian masyarakat terutama nelayan di mana habitat mangrove yang terjaga akan menyediakan udang dan kepiting yang banyak dan berkelanjutan, katanya.
Kepala BKSDA Resort Pantai Panjang-Pulau Baai, Nevee Dianti mengapresiasi kegiatan yang digelar Komunitas Mangrove Bengkulu untuk mengenalkan fungsi strategis mangrove sekaligus membangun kesadaran pemuda dalam pelestarian hutan mangrove.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat berlanjut terutama mengajak kaum muda lebih peduli pada kelestarian lingkungan.
Baca juga: Mahasiswa tanam mangrove di sungai Hitam Bengkulu
Baca juga: Lautan Indonesia berkontribusi besar serap karbon
Pewarta: Helti Marini S
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018
Tags: