Asian Games 2018
Dirijen cantik bisbol Korea Selatan hantarkan medali emas
2 September 2018 18:56 WIB
Salah seorang suporter bisbol Korea Selatan saat menyaksikan tim kesayangannya menghadapi Hong Kong dalam pertandingan Asian Games 2018 di Lapangan Baseball Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/3018). (ANTARA FOTO/INASGOC/Nick Hanoatubun)
Jakarta, (ANTARA News) - Tim nasional bisbol Korea Selatan berhasil mempertahankan medali emas ketiga kalinya secara berturut di ajang Asian Games, salah satu faktor pendukung adalah hadirnya dirijen cantik di tribun penonton.
Berdasarkan pantauan Antara selama pertandingan, setiap penampilan timnas bisbol Korsel, pendukung Korea selalu melantunkan lagu dukungan mereka sepanjang pertandingan.
Beberapa data yang dihimpun Antara di Jakarta, Minggu, selama babak Super Round timnas bisbol Korea hanya kalah satu kali, kala melawan Chinese Taipei.
Bahkan, ketika tuan rumah Indonesia dihajar Korea selatan dengan skor 15-0, suporter Korea sempat memberikan dukungan nyanyian kepada Indonesia dengan iringan pukulan aksesoris berbentuk tongkat karet berisi angin. Antara sempat konfirmasi kepada salah satu suporter Korea, dan mananyakan bagaimana cerita dibalik pendukung Korea yang mampu memenuhi kursi stadion hingga penuh.
Hyung, salah satu pendukung bisbol Korea menjelaskan bahwa tiket bisbol Korea sudah dipesan secara kolektif melalui beberapa perhimpunan warga Korea yang diantaranya tinggal di Indonesia. Selain itu, banyak juga warga Korea yang secara khusus datang ke Indonesia untuk menyaksikan langsung Asian Games.
Secara khusus beberapa pendukung wanita yang berada di barisan depan mengkoordinir nyanyian kepada suporter lainnya, agar dukungan terlihat kompak.
Seperti dirijen profesional dengan tongkatnya, pemimpin nyanyian dukungan berbahasa Korea tersebut mampu menyita penonton lainnya. Di mana setiap teriakan yang diawali oleh dirijen berparas cantik tersebut selalu diikuti oleh seruan dari pendukung lainnya secara serentak.
Setiap batter atau para pemukul bola menempati area home base, nama-namanya selalu dielu-elukan satu per satu untuk memberi semangat. Hal ini nampak unik karena, tidak terlihat disetiap kontingen lain bertanding selalu ada barisan dirijen wanita di depan tribun.
Bahkan para penonton lain pun lebih tertarik untuk mengabadikan para dirijen cantik Korsel tersebut daripada aksi para pemain yang ada di lapangan. Aksesoris yang dibawa suporter pun tidak main-main, nampak totalitas dalam setiap memberikan dukungan. Seperti membawa drum yang diletakkan di barisan depan tribun, kemudian merias seluruh wajah dengan warna khas Korea, biru-merah.
Padahal secara statistik tim bisbol Korea sudah nampak bermain superior dibandingkan lawan-lawannya, namun pendukung terus bernyanyi dan berteriak seakan memberikan tenaga tambahan bagi para pemain. Bendera-bendera Korea juga selalu terpampang di setiap sudut-sudut tribun pendukung Korea, bahkan jika dilihat selayang pandang di tribun, hingar-bingar pendukung tuan rumah Indonesia masih kalah dengan pendukung Korea.
Terlihat seakan justru aksesoris dan nyanyian Korea yang selalu menghiasi sepanjang pertandingan, layaknya Korea bermain di negaranya sendiri. Bisbol Korea
Pemain bisbol Korea sendiri yang di bawa ke ajang Asian Games 2018 adalah atlet yang berlaga di liga kasta tertinggi bisbol Korea Selatan (KBO League).
Nampak bibsol Korea juga berambisi untuk membawa pulang medali emas ke negeri ginseng tersebut. Gelar "three peat" (tiga kali beruntun juara) di Asian Games disandang oleh bisbol Korea Selatan.
Pada Asian Games 2010 yang di gelar di Guangzhou, Cina bisbol Korsel membawa pulang medali emas dari negeri tirai bambu tersebut.
Dominasi masih berlanjut, pada Asian Games 2014, kembali bisbol Korsel mengamankan medali emas dari kontingen lainnya ketika Korsel menjadi tuan rumah Asian Games. Dan sekarang, Asian Games 2018, kembali bisbol Korea masih menampakkan dominasinya dengan mengalahkan Jepang 3-0.
Secara total selama cabang olahraga bisbol dimainkan di Asian Games, Korea mengoleksi sebanyak lima kali medali emas.
Cabang olahraga bisbol sudah menemukan pemenangnya di Asian Games 2018, Korea Selatan (medali emas), Jepang (perak) dan Chinese Taipei (perunggu).
Berikut hasil dan catatan statistik keseluruhan pertandingan serta capaian yang dihimpun Antara di Jakarta, Minggu.
Rangking Timnas :
1. Korea Selatan
2. Jepang
3. Chinese Taipei
4. China
5. Pakistan
6. Hong Kong
7. Indonesia (Tuan Rumah)
8. Thailand
9. Sri Lanka
10. Laos
Home Run teratas :
1. Tamura (Jepang) - 4 home run
2. Hwang (Korsel) - 4 home run
3. Park (Korsel) - 4
4. Jamashed (Pakistan) - 2
5. Daru (Thailand) - 2
Pencetak angka (runs leader)
1. Ullah (Pakistan) - 8 run
2. Tai (Chinese Taipei) - 8 run
3. Jamshed (Pakistan) - 7
4. Park (Korea) - 7
5. Tamura (Jepang) - 6
Best Pitcher
1. Okano (Jepang) - 0,00 ERA
2. Wang (Chinese Taipei) - 0,00 ERA
3. Aranishi (Jepang) - 0,00
4. Usui (Jepang) - 0,00
5. Gan Q (China) - 0,82
Catatan : (earned run average)/ jumlah pemain lawan yang melakukan run (sampai ke home base atau mencetak angka) karena kesalahan pelempar, dihitung dengan statistik pukulan, lari dan kemenangan tim.
Baca juga: Bisbol Korea Selatan raih medali emas lawan Jepang
Baca juga: Medali perunggu bisbol milik Chinese Taipei
Berdasarkan pantauan Antara selama pertandingan, setiap penampilan timnas bisbol Korsel, pendukung Korea selalu melantunkan lagu dukungan mereka sepanjang pertandingan.
Beberapa data yang dihimpun Antara di Jakarta, Minggu, selama babak Super Round timnas bisbol Korea hanya kalah satu kali, kala melawan Chinese Taipei.
Bahkan, ketika tuan rumah Indonesia dihajar Korea selatan dengan skor 15-0, suporter Korea sempat memberikan dukungan nyanyian kepada Indonesia dengan iringan pukulan aksesoris berbentuk tongkat karet berisi angin. Antara sempat konfirmasi kepada salah satu suporter Korea, dan mananyakan bagaimana cerita dibalik pendukung Korea yang mampu memenuhi kursi stadion hingga penuh.
Hyung, salah satu pendukung bisbol Korea menjelaskan bahwa tiket bisbol Korea sudah dipesan secara kolektif melalui beberapa perhimpunan warga Korea yang diantaranya tinggal di Indonesia. Selain itu, banyak juga warga Korea yang secara khusus datang ke Indonesia untuk menyaksikan langsung Asian Games.
Secara khusus beberapa pendukung wanita yang berada di barisan depan mengkoordinir nyanyian kepada suporter lainnya, agar dukungan terlihat kompak.
Seperti dirijen profesional dengan tongkatnya, pemimpin nyanyian dukungan berbahasa Korea tersebut mampu menyita penonton lainnya. Di mana setiap teriakan yang diawali oleh dirijen berparas cantik tersebut selalu diikuti oleh seruan dari pendukung lainnya secara serentak.
Setiap batter atau para pemukul bola menempati area home base, nama-namanya selalu dielu-elukan satu per satu untuk memberi semangat. Hal ini nampak unik karena, tidak terlihat disetiap kontingen lain bertanding selalu ada barisan dirijen wanita di depan tribun.
Bahkan para penonton lain pun lebih tertarik untuk mengabadikan para dirijen cantik Korsel tersebut daripada aksi para pemain yang ada di lapangan. Aksesoris yang dibawa suporter pun tidak main-main, nampak totalitas dalam setiap memberikan dukungan. Seperti membawa drum yang diletakkan di barisan depan tribun, kemudian merias seluruh wajah dengan warna khas Korea, biru-merah.
Padahal secara statistik tim bisbol Korea sudah nampak bermain superior dibandingkan lawan-lawannya, namun pendukung terus bernyanyi dan berteriak seakan memberikan tenaga tambahan bagi para pemain. Bendera-bendera Korea juga selalu terpampang di setiap sudut-sudut tribun pendukung Korea, bahkan jika dilihat selayang pandang di tribun, hingar-bingar pendukung tuan rumah Indonesia masih kalah dengan pendukung Korea.
Terlihat seakan justru aksesoris dan nyanyian Korea yang selalu menghiasi sepanjang pertandingan, layaknya Korea bermain di negaranya sendiri. Bisbol Korea
Pemain bisbol Korea sendiri yang di bawa ke ajang Asian Games 2018 adalah atlet yang berlaga di liga kasta tertinggi bisbol Korea Selatan (KBO League).
Nampak bibsol Korea juga berambisi untuk membawa pulang medali emas ke negeri ginseng tersebut. Gelar "three peat" (tiga kali beruntun juara) di Asian Games disandang oleh bisbol Korea Selatan.
Pada Asian Games 2010 yang di gelar di Guangzhou, Cina bisbol Korsel membawa pulang medali emas dari negeri tirai bambu tersebut.
Dominasi masih berlanjut, pada Asian Games 2014, kembali bisbol Korsel mengamankan medali emas dari kontingen lainnya ketika Korsel menjadi tuan rumah Asian Games. Dan sekarang, Asian Games 2018, kembali bisbol Korea masih menampakkan dominasinya dengan mengalahkan Jepang 3-0.
Secara total selama cabang olahraga bisbol dimainkan di Asian Games, Korea mengoleksi sebanyak lima kali medali emas.
Cabang olahraga bisbol sudah menemukan pemenangnya di Asian Games 2018, Korea Selatan (medali emas), Jepang (perak) dan Chinese Taipei (perunggu).
Berikut hasil dan catatan statistik keseluruhan pertandingan serta capaian yang dihimpun Antara di Jakarta, Minggu.
Rangking Timnas :
1. Korea Selatan
2. Jepang
3. Chinese Taipei
4. China
5. Pakistan
6. Hong Kong
7. Indonesia (Tuan Rumah)
8. Thailand
9. Sri Lanka
10. Laos
Home Run teratas :
1. Tamura (Jepang) - 4 home run
2. Hwang (Korsel) - 4 home run
3. Park (Korsel) - 4
4. Jamashed (Pakistan) - 2
5. Daru (Thailand) - 2
Pencetak angka (runs leader)
1. Ullah (Pakistan) - 8 run
2. Tai (Chinese Taipei) - 8 run
3. Jamshed (Pakistan) - 7
4. Park (Korea) - 7
5. Tamura (Jepang) - 6
Best Pitcher
1. Okano (Jepang) - 0,00 ERA
2. Wang (Chinese Taipei) - 0,00 ERA
3. Aranishi (Jepang) - 0,00
4. Usui (Jepang) - 0,00
5. Gan Q (China) - 0,82
Catatan : (earned run average)/ jumlah pemain lawan yang melakukan run (sampai ke home base atau mencetak angka) karena kesalahan pelempar, dihitung dengan statistik pukulan, lari dan kemenangan tim.
Baca juga: Bisbol Korea Selatan raih medali emas lawan Jepang
Baca juga: Medali perunggu bisbol milik Chinese Taipei
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: