Asian Games 2018
OCA: Kejuaraan olahraga bukan hanya untuk meraih kemenangan
2 September 2018 18:48 WIB
Atlet Bangladesh dan Korea Selatan mengangkat tongkat mereka saat upacara pelepasan atlet hoki Banglades M. Mamunur Rahman Chayan (tengah) yang mengakhiri masa karirnya sebagai atlet seusai pertandingan babak perebutan 5-6 hoki putra Asian Games 2018 di Lapangan Hoki Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (1/9/2018). Mamunur Rahman pensiun sebagai atlet hoki di usia 33 tahun dengan 105 pertandingan internasional yang telah dimainkan. (ANTARA FOTO/INASGOC/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta (ANTARA News) - Penyelenggaraan kejuaraan multi-cabang olahraga internasional seperti Asian Games bukan sekedar arena persaingan antarkontingen peserta untuk meraih kemenangan, melainkan momentum untuk memajukan perkembangan olahraga demi persahabatan internasional, demikian disampaikan Dewan Olimpiade Asia (OCA).
"Tidak hanya Bangladesh, semua media dan masyarakat tentu mengharapkan kontingen negara masing-masing untuk menang. Tapi, setiap negara punya prioritas. Tanggung jawab kami untuk bekerja bersama negara-negera peserta untuk mengembangkan olahraga," kata Direktur Jenderal OCA Husain Al-Mussalam dalam jumpa pers di Pusat Layanan Media (MPC) Asian Games 2018 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu.
Husain mengatakan negara-negara seperti Bangladesh ataupun kontingen peserta lain tidak lantas pulang dengan tangan hampa meskipun tidak mendapatkan satu pun medali perunggu.
"Negara seperti Bangladesh tentu punya prioritas lain seperti penanganan bencana banjir yang terjadi di negara mereka. Negara-negara peserta Asian Games sebagian adalah negara berkembang yang punya persoalan masing-masing di negeri mereka," kata pria asal Kuwait itu.
OCA, menurut Husain, meminta masyarakat dan media di Asia untuk turut membangkitkan semangat para atlet negara mereka meskipun kontingen mereka tidak mendapatkan medali dalam Asian Games 2018.
"Atlet-atlet kontingen negara-negara itu memang tidak dapat medali di sini. Tapi, itu bukanlah sebuah kesalahan. Hal itu justru awalan untuk pengembangan olahraga sebagaimana atlet renang Yaman yang berlatih dalam kondisi perang di negaranya," kata Husain.
Selain kemenangan, Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir mengatakan penyelenggaraan pesta multi-cabang olahraga juga bukan hanya terkait pendapatan bagi negara tuan rumah melainkan pengutamaan aspek kemanusiaan seperti solidaritas antarbangsa.
"Tidak hanya Bangladesh, semua media dan masyarakat tentu mengharapkan kontingen negara masing-masing untuk menang. Tapi, setiap negara punya prioritas. Tanggung jawab kami untuk bekerja bersama negara-negera peserta untuk mengembangkan olahraga," kata Direktur Jenderal OCA Husain Al-Mussalam dalam jumpa pers di Pusat Layanan Media (MPC) Asian Games 2018 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu.
Husain mengatakan negara-negara seperti Bangladesh ataupun kontingen peserta lain tidak lantas pulang dengan tangan hampa meskipun tidak mendapatkan satu pun medali perunggu.
"Negara seperti Bangladesh tentu punya prioritas lain seperti penanganan bencana banjir yang terjadi di negara mereka. Negara-negara peserta Asian Games sebagian adalah negara berkembang yang punya persoalan masing-masing di negeri mereka," kata pria asal Kuwait itu.
OCA, menurut Husain, meminta masyarakat dan media di Asia untuk turut membangkitkan semangat para atlet negara mereka meskipun kontingen mereka tidak mendapatkan medali dalam Asian Games 2018.
"Atlet-atlet kontingen negara-negara itu memang tidak dapat medali di sini. Tapi, itu bukanlah sebuah kesalahan. Hal itu justru awalan untuk pengembangan olahraga sebagaimana atlet renang Yaman yang berlatih dalam kondisi perang di negaranya," kata Husain.
Selain kemenangan, Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir mengatakan penyelenggaraan pesta multi-cabang olahraga juga bukan hanya terkait pendapatan bagi negara tuan rumah melainkan pengutamaan aspek kemanusiaan seperti solidaritas antarbangsa.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: