Jabar tawarkan investasi puluhan proyek pariwisata dan infrastruktur
2 September 2018 18:25 WIB
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menawarkan investasi puluhan proyek di sektor pariwisata, infrastruktur, dan manufaktur kepada investor luar negeri.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa di Bandung, Minggu, mengatakan investasi puluhan proyek tersebut ditawarkan dalam ajang Indonesia Investment Day yang digelar Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Singapura pada pekan ini.
"Sektor investasi yang kami tawarkan mulai dari pariwisata, infrastruktur sampai otomotif," katanya.
Menurutnya, untuk infrastruktur, investasi yang ditawarkan adalah Proyek Tempat Pengelolaan dan Pengolahan Akhir Sampah Legoknangka, Bandung.
Proyek senilai 200 juta dolar AS tersebut mencari investor yang akan mengolah sampah menjadi sumber tenaga listrik.
"Lahan sudah ada, tinggal kami mencari investor untuk beauty contest (lelang) pengelolaan," ujarnya.
Lalu, peluang investasi lebih besar ada di kawasan aerocity Kertajati, Majalengka yang memiliki luas 3.480 hektare.
Iwa menuturkan ada enam klaster investasi yang ditawarkan di aerocty antara lain pusat energi, kawasan bisnis, hunian hingga jaringan pipa gas untuk mendukung Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati.
"Untuk energi dari Grup Canadian Solar tertarik investasi panel surya," ujarnya.
Sektor pariwisata, lanjutnya, Jabar setidaknya menawarkan lima titik destinasi wisata seperti Tenjo Resmi, Sukabumi senilai 1,8 juta dolar AS dan Pantai Gebang, Cirebon senilai 15,57 juta dolar AS.
"Kami menawarkan juga pengembangan kawasan hutan bakau di Sinar Laut, Agrabinta Cianjur senilai 2,5 juta dolar AS. Di Pantai Batu Karas yang masuk kawasan ekonomi khusus pariwisata, kami membutuhkan investasi untuk hotel dan resor senilai 12,7 juta dolar AS," ujarnya.
Terkait manufaktur, Iwa menambahkan pihaknya menawarkan investasi 990 juta dolar AS untuk pembangunan komponen otomotif di kawasan industri Subang yang berdekatan dengan Pelabuhan Patimban.
"Ada banyak kemudahan yang ditawarkan pada PMA, dari mulai jaminan pasokan listrik hingga insentif fiskal," katanya.
Di ajang tersebut, Sekda Iwa mengatakan sejumlah investor juga menawarkan investasi antara lain pabrik alat elektronik, pabrik printer, dan jaringan serat optik.
"Dari China, Kanada, ada juga rencana investasi industri kulit dan makanan kemasan standar ekspor. Kami sudah melakukan one on one meeting," tuturnya.
Ia optimistis Jabar bisa menarik investasi asing cukup besar dalam ajang Investment Day tersebut.
Berdasarkan data realisasi investasi sampai dengan triwulan pertama 2018, Singapura merupakan negara terbesar ketiga yang berinvestasi di Jawa Barat setelah Korea Selatan dan Jepang dengan nilai 330 juta dolar AS.
Para investor Singapura mengincar beberapa daerah favorit seperti Kabupaten Bekasi, Karawang, Bogor, Kota Bogor dan Kabupaten Cirebon dengn minat di otomotif, real estat hingga industri makanan.
"Bagi Singapura, Jabar memiliki daya tarik investasi yang cukup kuat," ujar Iwa.
Baca juga: Ridwan Kamil petakan konsep pariwisata Jabar selatan
Baca juga: Peluang investasi Jepang di Jabar makin terbuka
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa di Bandung, Minggu, mengatakan investasi puluhan proyek tersebut ditawarkan dalam ajang Indonesia Investment Day yang digelar Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Singapura pada pekan ini.
"Sektor investasi yang kami tawarkan mulai dari pariwisata, infrastruktur sampai otomotif," katanya.
Menurutnya, untuk infrastruktur, investasi yang ditawarkan adalah Proyek Tempat Pengelolaan dan Pengolahan Akhir Sampah Legoknangka, Bandung.
Proyek senilai 200 juta dolar AS tersebut mencari investor yang akan mengolah sampah menjadi sumber tenaga listrik.
"Lahan sudah ada, tinggal kami mencari investor untuk beauty contest (lelang) pengelolaan," ujarnya.
Lalu, peluang investasi lebih besar ada di kawasan aerocity Kertajati, Majalengka yang memiliki luas 3.480 hektare.
Iwa menuturkan ada enam klaster investasi yang ditawarkan di aerocty antara lain pusat energi, kawasan bisnis, hunian hingga jaringan pipa gas untuk mendukung Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati.
"Untuk energi dari Grup Canadian Solar tertarik investasi panel surya," ujarnya.
Sektor pariwisata, lanjutnya, Jabar setidaknya menawarkan lima titik destinasi wisata seperti Tenjo Resmi, Sukabumi senilai 1,8 juta dolar AS dan Pantai Gebang, Cirebon senilai 15,57 juta dolar AS.
"Kami menawarkan juga pengembangan kawasan hutan bakau di Sinar Laut, Agrabinta Cianjur senilai 2,5 juta dolar AS. Di Pantai Batu Karas yang masuk kawasan ekonomi khusus pariwisata, kami membutuhkan investasi untuk hotel dan resor senilai 12,7 juta dolar AS," ujarnya.
Terkait manufaktur, Iwa menambahkan pihaknya menawarkan investasi 990 juta dolar AS untuk pembangunan komponen otomotif di kawasan industri Subang yang berdekatan dengan Pelabuhan Patimban.
"Ada banyak kemudahan yang ditawarkan pada PMA, dari mulai jaminan pasokan listrik hingga insentif fiskal," katanya.
Di ajang tersebut, Sekda Iwa mengatakan sejumlah investor juga menawarkan investasi antara lain pabrik alat elektronik, pabrik printer, dan jaringan serat optik.
"Dari China, Kanada, ada juga rencana investasi industri kulit dan makanan kemasan standar ekspor. Kami sudah melakukan one on one meeting," tuturnya.
Ia optimistis Jabar bisa menarik investasi asing cukup besar dalam ajang Investment Day tersebut.
Berdasarkan data realisasi investasi sampai dengan triwulan pertama 2018, Singapura merupakan negara terbesar ketiga yang berinvestasi di Jawa Barat setelah Korea Selatan dan Jepang dengan nilai 330 juta dolar AS.
Para investor Singapura mengincar beberapa daerah favorit seperti Kabupaten Bekasi, Karawang, Bogor, Kota Bogor dan Kabupaten Cirebon dengn minat di otomotif, real estat hingga industri makanan.
"Bagi Singapura, Jabar memiliki daya tarik investasi yang cukup kuat," ujar Iwa.
Baca juga: Ridwan Kamil petakan konsep pariwisata Jabar selatan
Baca juga: Peluang investasi Jepang di Jabar makin terbuka
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: