Moskow/Kiev (ANTARA News) - Pemimpin pemberontak dukungan Rusia di kawasan Donetsk, Ukraina timur, tewas dalam ledakan di kafe pada Jumat.

Peristiwa tersebut menyebabkan Rusia menuduh Ukraina membunuhnya sementara Kiev menyalahkan pertikaian di antara pemberontak.

Kementerian Luar Negeri Rusia menuding Ukraina membunuh pemimpin pemberontak Alexander Zakharchenko, yang mencoba melancarkan perang baru di bagian timur Ukraina, tapi Kiev menyatakan tidak punya kaitan apa pun dengan ledakan tersebut.

Pembantu Zakharchenko mengatakan pemberontak melihat peningkatan gerakan kendaraan lapis baja Ukraina menuju kawasan yang ingin memisahkan diri itu, kata kantor berita Ria. Militer Ukraina menolak pernyataan itu.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pembunuhan itu kejahatan "pengecut" yang bertujuan membuat perdamaian regional yang rentan tidak stabil, tetapi dia tak menuduh Kiev berada di belakang ledakan itu, demikian Reuters melaporkan.

Zakharchenko, 42 tahun, yang memimpin Republik Rakyat Donetsk dan diproklamasikan sendiri sejak tahun 2014, "menderita luka-luka akibat ledakan itu di pusat Donetsk," demikian pemerintah separatis dalam satu pernyataan.

Pemberontak dukungan Rusia mengangkat senjata terhadap pemerintah pusat Ukraina dalam pergolakan setelah para pemimpin pro Barat yang ditentang Moskow naik ke tampuk kekuasaan di Kiev, ibu kota Ukraina, tahun 2014.

Gencatan senjata yang ditengahi internasional berlaku tahun 2015, menghentikan pertempuran berskala besar, kendati masih terjadi penembakan di garis depan antara kelompok separatis dan pasukan Ukraina.

Baca juga: Pemimpin Ukraina berlakukan sanksi baru terhadap Rusia

Dalam telegram berisi ucapan belasungkawa dari Kremlin, Putin memuji Zakharchenko sebagai pemimpin rakyat sejati dan patriot.

"Pembunuhan pengecut Alexander Zakharchenko adalah bukti lebih jauh: mereka yang telah memilih jalan teror, kekerasan dan penyebarluasan ketakutan tidak ingin mengusahakan solusi politik damai atas konflik itu," katanya. Dia tak menyebutkan siapa orang-orang tersebut.

Kemlu Rusia mengatakan apapun alasannya Kiev bertanggung jawab atas kematian Zakharchenko, kata Maria Zakharova, wanita juru bicara Kemlu di stasiun televisi negara Rossiya-24.

Komisi investigasi Rusia, badan negara yang menangani kejahatan-kejahatan besar, mengatakan pihaknya memandang pembunuhan itu sebagai terorisme internasional.

Di Kiev, Yelena Gitlyanskaya, wanita juru bicara Dinas Keamanan Negara, membantah tuduhan-tuduhan Moskow, dengan mengatakan pembunuhan itu adalah hasil dari "pertikaian internal... antara para teroris dan sponsor mereka dari Rusia" yang sudah berlangsung lama.

Terkait dengan bantahan terhadap aktivitas militer yang meningkat pasukan Kiev, seorang perwira di Operasi Pasukan Gabungan mengatakan,"Semua berjalan rutin. Ini (klaim) bohong atau mereka sedang mempersiapkan sesuatu."

Staf Umum Ukraina menolak berkomentar mengenai hal itu.

Editor; Boyke Soekapdjo